KWK Comal Meminta Bupati Agar Penjaga Sekolah Diangkat PPPK dan Sebut 2 Sekolah Rusak Berat

Dibaca : 147

BINEWS JATENG | Pemalang – Koordinator Wilayah Kecamatan (KWK) Comal di bidang pendidikan meminta Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, agar mengangkat penjaga sekolah sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Permintaan tersebut di sampaikan saat acara halal bihalal keluarga besar pendidik dan tenaga kependidikan KWK Comal, yang diselenggarakan di Sekolah SDN 02 Purwoharjo Kecamatan Comal, pada Selasa (30/4/2024).

“Mohon pak (Bupati) apabila ada kesempatan kami meminta agar penjaga sekolah bisa diangkat menjadi PPPK, karena penjaga sekolah di lingkungan KWK Comal ada 38 orang wiyata bakti,” pinta Rustono saat sambutan di acara halal bihalal.

Rustono, juga menyebutkan untuk guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di KWK Comal sejumlah 246 sedangkan Non ASN 219 orang dan sudah menerima surat keputusan (SK) pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 63 orang tadi pagi. Kemudian Guru TK 151 orang, guru paud/KB/SPS ada 93 orang, Pustakawan merangkap operator ada 12 orang dan kepala sekolah 52 orang.

“Tadi pagi telah menerima SPPPK sejumlah 63 orang, kami terima kasih kepada pak Mansur,” ucap Rustono.

Pada laporannya itu, KWK Comal juga menyebut ada 53 Sekolah Negeri dan dua diantaranya alami kategori rusak berat yaitu SDN 02 Sarwodadi dan SDN 05 Purwoharjo.

Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, dalam sambutannya berpesan kepada para guru agar selalu menjaga kekompakan dan tetap semangat mengajar dan selalu memberikan semangat kepada anak anak agar sekolah terus.

“Melalui dinas pendidikan, saya perintahkan agar guru ataupun kepala sekolah yang merasa jauh tempat kerjanya supaya di dekatkan dengan rumahnya,” ucap Bupati di hadapan ratusan guru.

“Saya pengin guru-gurunya seneng, bahagia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Mansur mengungkapkan bagi tenaga honorer sudah dikasih SK PPPK sekitar seribu lebih dan di tahun 2024 pihak juga akan memberikan porsi untuk guru.

“Kalau penjaga sekolah secara aturan seperti apa nanti kita kasih porsi tenaga teknis tapi ngga tau penjaga sekolah bisa masuk apa tidak tak tanya ke dinas terkait,” tuturnya.

“Yang jelas untuk guru, tenaga kesehatan kita berikan kesempatan, ada porsinya,” tambahnya.