Saling Lapor Polisi, RS Harapan Sehat Pemalang Bantah Dugaan Lakukan Penganiayaan dan Malpraktik

Dibaca : 181

BINEWS JATENG | Pemalang – Rumah Sakit (RS) Harapan Sehat Pemalang, Jawa Tengah membantah dugaan penganiayaan dan malpraktik yang ditudingkan keluarga pasien meninggal dunia terhadapnya. Pasalnya, pihak RS Harapan Sehat Pemalang sudah melakukan pelayanan sesuai standar  operasional prosedur (SOP) dan justru sebaliknya, penganiayaan menimpah ke dokter dan perawat.

Perihal itu di katakan Ahmad Soleh, SH.MH., selaku kuasa hukum Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang saat konferensi pers pada Minggu (21/4/2024). Ia menjelaskan, dokter dan perawat terkena gigitan oleh orang tua pasien.

“Justru dari pihak dokter dan perawat yang dipukul oleh keluarga. Ada juga dokter dan perawat yang digigit (bagian lengan). Yang jelas kan ada penganiayaan dari pihak keluarga pasien terhadap dokter dan perawat,” katanya.

“Itu sudah kami laporkan ke pihak kepolisian. Yang digigit satu dokter dan satu perawat,” tambahnya.

Kuasa Hukum RS Harapan Sehat Pemalang juga menjelaskan, berdasarkan foto yang diterima dari kliennya, baju yang di pakai dokter tersebut sudah compang camping lantaran ada upaya penganiayaan menggunakan gunting yang dilakukan oleh keluarga pasien.

“Menurut keterangan dari dokter itu, sempat dari keluarga pasien mencari gunting untuk tindakan kasar lain (sudah melukai). Kekerasan dari pelaku (keluarga pasien) kalau saya lihat dengan baju sudah compang camping berarti tidak hanya ringan tetapi itu menurut saya dugaannya terlalu apa ya fatal gitu,” jelasnya.

Menurutnya, selang beberapa jam kejadian tersebut, dokter dan perawat melakukan visum lalu melaporkan ke Polres Pemalang di hari berikutnya.

“pada saat pengaduan itu yang dibawa sementara Visum. CCTV dan lain-lain menyusul, karena semenjak pengaduan belum niat,” ujarnya.

Pada kesempatan konferensi pers itu, Septian Dwi Kartiko, selaku Humas RS Harapan Sehat Pemalang, menerangkan bahwa insiden kericuhan terjadi pada Minggu (7/4/2024) sekira pukul 20.00 WIB.

“Untuk pasien ini pertama kali masuk, pada Kamis (4/4), dan pada saat itu kami sudah melakukan proses keperawatan dan memang saat itu sedang ramai. Kondisi pasien naik turun,” katanya.

Menurut Septian, pasien didiagnosis mengalami radang selaput otak. Terkait keluarga pasien minta rujukan ke rumah sakit lainnya, Septian menjelaskan, pihaknya telah berupaya melakukan apa yang diinginkan keluarga pasien. Namun, kondisi saat itu semua rumah sakit di Pemalang hingga Tegal penuh. Ada yang tidak penuh yakni di RS Margono Purwokerto namun pihak keluarga menolak karena dinilai terlalu jauh.

“Sempat akan kami rujuk yang mana kami sudah menghubungi rumah sakit yang ada di Pemalang dan pada saat itu (rumah sakit lain) sedang penuh-penuhnya. Dokter telah melakukan rujukan ke rumah sakit yang ada kamar ICU untuk anak serta fasilitas CT scan. Tapi rumah sakit penuh semua. Dapatnya di RS Margono,” katanya.

Karena keluarga pasien menolak, lanjutnya, mereka akhirnya minta untuk pulang paksa.

“Dari keluarga pasien juga menghendaki untuk pulang paksa, dan meminta tim kami untuk mengantar. Sedangkan prosedur pulang paksa, kami tidak bertanggung jawab setelah penandatanganan persetujuan tersebut. Tapi tidak jadi pulang paksa,” ujarnya.

Septian menerangkan bahwa pihak Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang adalah tipe D dan sudah melakukan penanganan sesuai SOP. Akan tetapi dokter dan perawat ataupun tenaga medis mendapat penganiayaan dari keluarga pasien, selain yang diterangkan kuasa hukumnya saat hendak melakukan tindakan medis lebih lanjut.

“Penganiayaan terhadap dokter dan tenaga medis bahkan karyawan puteri kami yang sedang melakukan pacu jantung melalui proses tadi, sempat ditendang sampai lantai dari bed pasien. Dan info juga ada lebih dari 5 orang yang melakukan penganiayaan terhadap tim nakes dan dokter kami,” pungkasnya.

Sebelumnya telah terbit, terkait dugaan Malpraktik dan Penganiayaan di Rumah Sakit Harapan Pemalang dengan judul Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang Dilaporkan Polisi Atas Dugaan Malpraktik Hingga Nyawa Menghilang. (Slam) https://www.beritaindonesianews.id/2024/04/19/rumah-sakit-harapan-sehat-pemalang-dilaporkan-polisi-atas-dugaan-malpraktek-hingga-nyawa-menghilang/

Tonton juga videonya dengan cara klik gambar dibawah ini.