News  

Proyek Siluman Pengawas dan Konsultan Merem, Diduga Proyek P3A-BBWS Desa Sukakarsa Batu Lama Bersemi Kembali

Dibaca : 317

BINEWS | | Jawa Barat, Kabupaten. Bekasi, Sukakarya – Kegiatan proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja (APBN), tahun anggaran 2020 yang di peruntukan kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) yang berlokasi di Kp. Pendayakan, Rt 002/002, Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekai, Jawa Barat. Sabtu (17/10/2020)

Proyek pertanian P3A, BBWS yang berlokasi di Kampung Pendayakan diduga kuat dikerjakan asal jadi dan tidak adanya para dinas terkait dilokasi sehingga para oknum pemmborong bebas melakukan kecurangan dengan memakai barang matrial bekas yang dikerjakan tumpang tindih dengan batu lama ditimpah batu baru.

Dari pantauan kelokasi, Awak media Beritaindonesinews.id, kelokasi proyek P3A, irigasi dilaksanakan tanpa adanya papan proyek informasi. Pemsangan batunya juga terlihat dibariskan satu batu dengan cara berjejer tanpa ada pondasi bawahnya dan pekerjaan tumpang tindih dengan pemasangan pondasi batu lama yang sudah pernah di kerjakan warga.

Di sela-sela kegiatan awak media menemui salah seorang warga berinisial “NS (60), pembagunan irigasi tersebut tidak sesuai dan terkesan asal-asalan, karena tidak ada galian pondasi bawah, karna batu lama yang bekas kerjaan proyek dulu tidak dibongkar langsung ditimpah dan dipasang batu yang baru.

“Seharusnya sebelum pemasangan batu, tanahnya digalih dulu untuk bikin pondasi, batu lama harusnya dibongkar Ini mah engga batu lama langsung ditimpah batu baru,” ucap warga.

Menyikapi kegiatan dalam proyek irigasi ini, utamanya dugaan para pengawas dilapangan matanya kelilipan sehingga tidak bisa melihat mana barang baru dan yang bekas,dari pantauan tim awak media dan Lsm Kampak-RI, terlihat jelas pemasangan batunya tumpang tindih dengan batu bekas sehingga pekerjaan tidak sesuaian spesifikasinya.

Melihat pekerjaan yang amburadul ini Yusup Supriatna sebagai ketua Divisi invetigasi dpn LSM Kampak RI angkat bicara “saya menduga para dinas terkait matanya kelilipan sehingga tidak bisa melihat, yang tinggi nya aja hanya 1 meter, tidak ada cerucuk bambu, lokasinya banjir, bangunan irigasi tersebut tumpang tindih, seharusnya dibangun dari awal bukan memperbaiki bangunan yang lama. Untuk itu saya berharap kepada, pengawas konsultan atau Dinas terkait jangan tutup mata, harus segera melakukan pemeriksaan terhadap proyek irigasi

tersebut, bilamana terdapat dugan pelanggaran saya berharap segera dilakukan bongkar ulang dan di pasang kemabli agar sesuai spek dan RABnya agar diberi tindakan yang tegas data-data pelaporanpun sudah saya siapkan foto kegiatan dan rekaman Vidieo sudah ada saya akan dilanjutkan ke Pihak PPK BBWS. Ucap” Yusup Supriatna.

 

(Onedi/tim)