BINEWS II Pangkalpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 sebesar Rp 2,5 Triliun. Adapun anggaran pendidikan dari jumlah tersebut sebesar 20% dari total anggaran APBD Provinsi Bangka Belitung,. Minggu (29/12) Malam.
Jika jumlah tersebut dikalkulasi, artinya anggaran pendidikan khususnya Bangka Belitung sebesar kurang lebih Rp 500 M. Dengan anggaran sebesar itu diharapkan Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung harus memperhatikan 4 komponen penting pada tahun 2025.
Adapun 4 hal penting tesebut meliputi:
Peningkatan kompetensi para guru maupun peningkatan mutu pendidikan baik sekolah negeri dan swasta. Perbaikan dan renovasi sekolah-sekolah yang rusak. Peningkatan sarana infrastruktur sekolah, baik negeri dan swasta. Meningkatkan kesejahteraan para guru baik negeri dan swasta.
Sebelumnya, Pemerintah pusat melalui Kementerian keuangan menyatakan bahwa anggaran pendidikan di APBN 2025 adalah sebesar Rp 724,26 triliun, atau 20% dari total belanja APBN 2025. Anggaran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Anggaran pendidikan 2025 naik 8,9% dari tahun 2024 yang sebesar Rp 665,02 triliun.
Sekretaris Komisi IV DPRD Bangka Belitung, Agam Dliya Ul Haq, kepada Berita Indonesia News, dikonfirmasi mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian keuangan untuk tahun 2025 telah menganggarkan anggaran pendidikan terbesar sepanjang sejarah di Indonesia dalam APBN.
“Artinya, dengan anggaran pendidikan yang besar di tahun 2025, hal itu jelas berdampak kepada daerah. Terutama tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota,” terang Agam Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Agam menjelaskan, dampak buat daerah dengan adanya anggaran pendidikan yang berasal dari pusat (APBN) maupun daerah (APBD) sangat membantu dalam beberapa aspek penting.
Diantaranya adalah perbaikan dan renovasi untuk sekolah yang rusak dan sudah tidak layak, atau sarana prasarana infrastruktur sudah usang/perlu perbaikan/peningkatan.
“Salah satu contoh sekolah SMA negeri 1 Puding Besar, Kabupaten Bangka. Sudah sangat layak untuk dilakukan perbaikan dan renovasi. Karena sudah cukup lama tidak dilakukan perbaikan/peningkatan sarana prasarana penunjang lainnya,” jelas Agam.
Lebih lanjut, Agam mengatakan kompetensi guru serta tanaga pendidikan juga sangat perlu di tingkatkan. Dengan peningkatan itu, sangat berdampak kepada mutu pendidikan di sekolah-sekolah, baik negeri dan swasta.
“Kadang kita merasa prihatin, khususnya bagi sekolah-sekolah negeri. Bagaimana tidak, sekolah swasta notabene dikelola oleh yayasan ataupun lembaga pendidikan. milik swasta, tetapi sistem pembelajaran dan mutu pendidikan serta kompetensi para gurunya, tidak seperti guru maupun sekolah negeri kita,” ucapnya.
Terakhir, Agam berharap dengan adanya anggaran yang besar telah di anggarkan oleh APBN dan di support dengan APBD, maka kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan pada tahun 2025 lebih baik dan terjadinya peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Harapan kita, dengan adanya anggaran pendidikan yang besar dari pemerintah pusat pada tahun 2025, akan meningkatkan kesejahteraan para guru maupun tenaga kependidikan, agar lebih bersemangat dan lebih bergairah dalam memberikan materi kepada siswa-siswi di sekolah,” tukasnya. (AMN)