BINEWS JATENG |Pemalang – Warga Perumahan Kota Bale Agung (KBA) Desa Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah keluhkan prosesi proyek penanaman pipa saluran air bersih.
Pasalnya, proses pengerjaan penggalian terkesan asal gali yang mengakibatkan tanah berceceran sehingga dinilai mengganggu kenyamanan warga dan membahayakan anak – anak di perumahan tersebut.
Salah satu warga perumahan Kota Bale Agung, mengeluhkan, kontraktor pekerja penggalian seakan tidak memperhatikan penghuni rumah karena tak menyediakan jembatan darurat di tiap-tiap rumah.
“Pihak kontraktor tidak menyediakan jembatan darurat, jadi kita kesulitan keluarkan motor saat mau keluar rumah,” Keluh Mas All dengan nada kesal, Rabu (13/11/2024) malam, di kediamannya.
“Kemarin kondisi pas lagi hujan deras lagi, jadi tanah berserakan, rumah warga banyak sekali yang kotor akibat proyek tersebut,” tambahnya.
Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan proses penimbunan bekas galian yang terkesan asal-asalan, kurang rapi dan belum di aspal seperti semula.
“Dalam isi surat pengumuman yang beredar akan mengembalikan seperti awalnya,” ujar Mas All.
Proses pengerjaan penanaman pipa saluran air bersih juga dikeluhkan warga yang tak mau disebutkan namanya.
Dia menyebut, tumpukan tanah yang memakan hampir setengah badan jalan di Perumahan Bale Agung membuat aktivitas keseharian terganggu.
“Disini banyak ibu – ibu berkendara motor, dan banyak anak – anak kecil bermain. Jangan sampai ada korban lebih dulu,” ungkapnya.
Dia bersama Mas All berharap pihak – pihak terkait agar lebih meningkatkan pengawasan pekerjaan penanaman pipa saluran air bersih.
“Saya selaku warga dan mewakili penghuni perumahan, meminta agar kontraktor lebih profesional dan mengedepankan hak – hak warga,” pungkasnya.
Sementara, hingga berita ini ditayangkan, tim media sedang berusaha mencoba menghubungi kontraktor proyek penanaman pipa saluran air bersih di Perumahan Kota Bale Agung.