BINEWS II Kabupaten Bangka – Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Julianto atau akrab di sapa Buten yang ada di Desa Pagarawan Kecamatan Merawang bertekad ingin memajukan usaha yang selama ini di jalankan hingga berkeinginan kembangkan usaha baru lainnya.
Adapun usaha BUMDes selama ini telah di jalankan antara lain, kawasan Agro Wisata Kolong Kelat, retribusi kebersihan sampah, pengelolaan pasar, sewa tenda dan kursi. Kedepannya, BUMDes Pagarawan juga ingin mengembangkan usaha baru diantaranya, pangkalan gas 3 Kg, agen pupuk untuk para petani Desa, dan penyedia pakan ternak dan ikan.
Informasi tersebut, disampaikan langsung oleh Direktur BUMDes Pagarawan, Julianto, akrab di sapa Buten yang baru terpilih dan menjabat selama 3 bulan, kepada Berita Indonesia News, Selasa (3/9) Siang.
Menurutnya, unit usaha Desa Pagarawan yang selama ini telah di jalankan antara lain adalah, retribusi kebersihan sampah, terus ada pengelolaan pasar Desa, kawasan Agro Wisata Kolong Kelat, hingga usaha sewa tenda dan kursi.
“Saya sebagai direktur ini baru menjabat selama 3 bulan, walaupun baru tapi saya secara pribadi bertekad ingin memajukan unit-unit usaha yang ada di BUMDes yang selama ini sudah berjalan. Usaha kita yang telah berjalan selama ini,selalu di support oleh pemerintah Desa,.dengan penyertaan modal dan bantuan langsung melalui dana desa. Sayang kalau sampai usaha milik desa ini tidak kita majukan dan tidak kita kembangkan kedepannya,” terang Buten.
Buten menjelaskan, seperti kawasan Agro Wisata Kolong Kelat, yang selama ini sudah cukup terkenal di luaran sana. Selain sektor perikanan juga ada sektor perkebunan yang selama ini sudah di jalankan. Adapun untuk jenis-jenis ikan yang ada di Kolong Kelat itu diantaranya, ikan Nila, ikan lele, dan Gurami. Sedangkan perkebunan ada tanaman cabai dan daun sop (seledri-red).
“Selain ikan, kita juga pernah ingin mencoba pembudidayaan kepiting bakau, atau biasa warga menyebutnya kepiting remangok dan juga pembudidayaan udang paname. Akan tetapi, lambat laun kita kesulitan mendapat kepiting bakau untuk yang berjenis kelamin betina untuk kita kembang biakkan maupun untuk udang paname yang terkendala oleh kadar air yang sering pasang surut, maka tidak kita lanjutkan lagi. Untuk perkebunan, kita saat ini terfokus untuk tanaman cabai dan daun seledri saja. Selain perawatannya mudah, tidak memerlukan keahlian khusus untuk memeliharanya,” ucapnya.
Kawasan Agro Wisata Kolong Kelat juga terdapat tempat pemancingan, untuk para pengunjung dan terbuka untuk masyarakat umum. Adapun untuk tarif pemancingan tersebut, dikenakan biaya Rp 10.000 untuk sewa pancing dan pakan ikan. Juga bisa untuk alternatif sebagai tempat rekreasi bagi keluarga.
“Jadi untuk tarif di tempat pemancingan kita itu, setiap pengunjung ingin mancing ikan, kita kenakan tarif sebesar Rp 10.000. Biaya itu sudah termasuk untuk pancing dan umpan ikannya. Terkait waktu tidak kita batasi, mau satu jam atau lebih silahkan,” tukasnya (AMN)