BINEWS II Kabupaten Bangka – Plt Kepala Cabang (Cabdin) wilayah II Kabupaten Bangka, Heru Kailani, mengungkapkan pihaknya sudah menekankan penggunaan dan penerapan kesehatan, keselamatan, kerja atau K3 kepada pihak penyedia dan kontraktor kepada seluruh pekerja dalam pembangunan gedung baru SMA Negeri 2 Sungailiat. Dalam proses pembangunan tersebut, Cabdin juga meminta langsung kepada pihak Kejari Bangka melakukan pengawalan terhadap program strategis tersebut.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Plt Kepala Cabang Dinas wilayah II Kabupaten Bangka, Heru Kailani, kepada Berita Indonesia News,. dikonfirmasi saat berada di lokasi pembangunan gedung tersebut, Sabtu (6/7) siang.
Menurutnya, berdasarkan RAB dan Spek yang ada di rencana pembangunan untuk gedung SMA Negeri 2 Sungailiat itu sudah jelas tercantum penggunaan/penerapan menggunakan K3 atau alat pelindung diri (APD).
*Setahu kami, sewaktu akan melakukan pekerjaan para pekerja sudah melengkapi dirinya dengan APD tersebut. Dan sesuai dengan spek-spek dalam pekerjaan itupun untuk kesehatan serta keselamatan kerja itu sudah menjadi tanggung jawab dari pihak penyedia,” terang Heru.
Dikatakan Heru, dilapangan juga terdapat konsultan independen dari CV Arikon dan pengawas dari penyedia, sebagaimana itu tertera dalam plang proyek.
“Untuk itulah sudah kita tekankan untuk pemenuhan SP ini merupakan kegiatan proyek strategis dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, artinya dalam pekerjaan tersebut yang di utamakan sekali adalah keselamatan. Kami juga sangat berterima kasih kepada kawan-kawan media yang telah mengawal pembangunan USB kita ini. Kami pun sangat berharap, agar dalam pembangunan ini tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya,” Ungkapnya.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan bahwa saat ini telah dilaksanakan penerimaan PPDB terhadap siswa-siswi baru tingkat SMA/SMK untuk tahun ajaran 2024-2025.
“Kami sangat berharap, agar siswa-siswi baru nantinya pun sudah dapat menikmati gedung baru ini,” kata Heru.
Ditambahkannya, mengingat ini adalah program strategis dari Provinsi Bangka Belitung, dalam pelaksanaannya itu ada namanya pengawalan program strategis atau PPS. Itu dilakukan oleh pihak APH seperti Kejaksaan.
“Jadi, kedatangan pihak Kejari Bangka itu adalah dalam rangka pengawalan serta meninjau langsung lokasi pembangunan gedung USB kita ini,” Tuturnya.
Saat dikonfirmasi, pengawas lapangan, Zulkarnain, menjelaskan pada awal mula pengerjaan proyek tersebut, penekanan dan penerapan terhadap K3 maupun APD ini sudah dilakukan. Akan tetapi, faktanya dilapangan hal tersebut memang di akui oleh dirinya terkadang dianggap sepele.
“Saya sebagai pengawas, terus dan selalu mengingatkan pekerja menggunakan APD dalam penerapan K3 ini. Tidak di pungkiri,. pada saat waktu istirahat, maupun cuaca panas yang sering terjadi, terkadang para pekerja ini merasa gerah dan kepanasan saat menggunakan APD. Ini fakta terjadi di lapangan yang sebenarnya,” Ujarnya.
Sementara itu, pihak penyedia, Ibrahim, saat memberikan keterangannya kepada Berita Indonesia News, mengemukakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan ada sebanyak 50 set untuk rompi, 50 pasang untuk boat dan 50 buah helm pengaman,
Itu semua disiapkan untuk para pekerja.
“Jadi kami selaku pihak penyedia, sesuai dengan kesepakatan yang sudah di atur dalam RAB dan Spek, kami harus dapat menyediakan APD maupun penerapan terhadap K3 ini. Kami pun berterima kasih kepada pihak cabdin II wilayah Kabupaten Bangka yang telah mengingatkan pihak kami kembali terhadap penggunaan APD dan penerapan K3 ini,” pungkasnya. (AMN)