BINEWS SUMUT II KAB BATU BARA
Dengan segala kekurangannya Kek Nasri rela berjalan sejauh 5 km hanya Ingin bertemu Sang Pejuang Dhuafa
Nasri (61) warga Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara. Kedua kakinya terpaksa diamputasi karena terlindas roda truk tronton sejak 20 tahun lalu.
Dengan berjalan sejauh lima kilometer beralaskan triplek kereta sorong yang dirakitnya sendiri, Nasri hanya ingin bertemu sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis, SH.,MH, Jumat (17/3/2023).
Melihat kedatangan Nasri, masyarakat yang hadir di lokasi acara Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) dalam peresmian bedah rumah, pendiri dan pembina KSJ H Ikhwan Lubis, SH.,MH yang didampingi istrinya yang juga Pembina Kartini KSJ Pusat, Dr Henny Ikhwan, SPd.,MPd serta Ketua Kartini KSJ Kabupaten Batu Bara, merasa iba dan kasihan.
Acara yang penuh dengan hikmah ini membuat perhatian khusus dari H Ikhwan Lubis SH MH. Sang pejuang duafa ini langsung menawarkan sebuah kursi roda untuk Pak Nasri.
Saat itu pun Pak Nasri menjawab tidak ingin kursi roda. “Saya hanya ingin bertemu kepada orang yang bergelar sang pejuang dhuafa. Bagi saya sudah cukup bahagia kalau sudah bertemu sosok tersebut,” kata Nasri.
Dengan bingung dia pun melihat kesana kemari dan tanpa ia sadari sosok sang pejuang duafa sudah ada di hadapannya.
Pak Nasri yang hadir ingin bertemu sang pejuang dhuafa akhirnya menjadi perhatian khusus para awak media yang berada di lokasi kegiatan tersebut.
“Pak Nasri ini awalnya saya tawarkan kursi roda, namun dia menolak dengan alasan saya sudah terbiasa seperti ini dengan kereta dorongnya,” kata Ikhwan.
Dikatakan Ikhwan jika Pak Nasri tidak membutuhkan kursi roda karena menurutnya masih banyak orang seperti saya atau pun lumpuh yang membutuhkan kursi roda itu.
Saya merasa terharu dan kagum kepada Pak Nasri yang rela dan Ikhlas kalau kursi roda yang saya tawarkan diberikan untuk orang yang benar-benar membutuhkan. Inilah sikap kepribadian yang baik yang mungkin harus kita lakukan dikala orang benar-benar membutuhkan dan tidak serakah untuk memilikinya,” tandas sang pejuang duafa.
Kegiatan tersebut juga tidak luput dari pantauan sejumlah wartawan berbagai media mitra KSJ Batu Bara (Supriadi)