BINEWS SUMUT II KAB BATU BARA
Tidak Sulit bagi Sosok Pejuang Dhuafa H.Ikhwan Lubis SH.MH untuk mencari Kediaman Kek Darwis yang hidup Sebatang kara dan jauh dari keramaian masyarakat .
Kek Darwis 87 tahun yang hidup dengan kemiskinan di sisa hari Tuanya hanya bisa pasrah dengan apa yang menjadi lakon hari tuanya , Warga Asli Desa Kampung Lalang , Kec. Tanjung Tiram , Kab. Batu bara ini jangankan bantuan dari pemerintah untuk hidup nya saja ia sudah tidak tau lagi harus bagai mana. Sementara hanya belas kasihan tetangga terdekat dari kediamannya yang berada di Gubuk Rawa yang tidak layak di huni oleh manusia .
Dirinya Terpantau Oleh Komunitas Sedekah Jum at ( KSJ ). Yang wajib di Perhatikan serta layak untu di bantu , Namun sayang Kakek Darwis ini ternyata Luput dari Pemerintah daerah Kab. Batu bara hingga terlihat sangat miris bagi kita untuk melihatnya. Hidup Sebatang kara dengan kondisi tua dan sedikit Pikun Kek Darwis hanya pasrah dan tidak pernah mendapatkan Batuan seperti Arahan Pemerinta pusat agar dapat membantu masyarakatnya dalam bantuan sosial yang sudah ada dan di anggarkan terhadap warga miskin.
Di Gubuk Reot dan Terkesan Kumuh inilah dirinya menunggu takdir apa yang harus ia jalani, Tanpa ada Anak Istri dan Keluarga kek Darwis hanya bisa melamun meratapi nasib tuanya yang kurang beruntung.
Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis SH.MH. yang mendengar Kisah sedih kake Darwis yang hidup Sebatangkara langsung Mengarahkan Para Relawan KSJ untuk segera menemukan kediaman Kek Darwis untuk kunjungan Khususnya Pada Jum at Barokah yang rutin di lakukanya setiap hari Jum at bersama para Pengurus KSJ. di berbagai Wilayah di Sumatra Utara.
Tidak membutuhkan waktu yang Lama Para Relawan dan Pengurus KSJ Wilayah Kab. Batu bara untuk menemukan Kek Darwis yang menjadi agenda sedekah Jum at Pejuang Dhuafa,
Setelah mendapatkan Informasi keberadaan Kek Darwi ( 87 ) Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis SH.MH Langsung berangkat menuju Kediaman Kek Darwis di Kab. Batu Bara.
Di damping Ketua KSJ Kota Tanjung Tiram Jeprry, Sang Pejuang Dhuafa yang langsung melakukan Kunjunganya menjelaskan kepada Awak media “Untuk membesarkan Hati Kek Darwis saya memang harus langsung menemui nya, Untuk meberi semangat Hidup kepada Kek Darwis bukan hanya memberikan bantuan kepada dirinya yang Sebatang kara Namun harus ada orang yang bisa memperhatikan sosok orang tua ini , Anggap lah ia orang tua kita sendiri hingga ia merasa tidak sendiri di kehidupan ini. Beri dia perhatian dan kasih sayang maka dengan sedirinya ia akan sayang juga kepada kita yang peduli dengan ya” Ungkap Sang pejuang Dhuafa.
Semetara di dalam Kesunyanya Kek Darwis sempat mengatakan kalau Ia sudah Pasrah dengan ke adaan dan hidup nya . Ia sudah tidak tau lagi harus bagai mana ,. Ya selama Nafas dan Raga ini masih bisa bergerak ia merasa Masi hidup walau tanpa ada apapun yang di milikinya . Dengan sedikit meneteskan air mata keharuan yang ia tutupi dengan kacamata tuanya , Ia masih mengharapkan Perhatian dan belas kasih orang orang di sekitarnya . Setelah Tim media berhasil mewawancarai, kak Darwis pun berpesan kepada jurnalis yang menanyakan ya . Hati hati ya anaku Jadilah orang yang baik dengan Lebih bisa menyayangi orang tua mu. Dengan pesan dan rasa harap ia memiliki anak kek Darwis Meneteskan air matanya yang tak bisa ia sembunyikan lagi.(Supriadi)