News  

Desa Penyamun Upayakan Program Penggemukan Sapi Simmental

Dibaca : 1336

BINEWS, Kabupaten Bangka – Salah satu terobosan dilakukan oleh Desa Penyamun Kecamatan Pemali dalam program Ketahanan Pangan Desa dengan melakukan Penggemukan Sapi Simmental.

Saat ini Sapi Simmental sendiri sudah berada di Desa Penyamun. Jumlah Sapi tersebut, yang kini telah mulai dipelihara oleh para Kelompok Tani berjumlah 8 Ekor Sapi, dengan masing-masing berat badan (bobot-red) antara 400 hingga 450 Kilogram, kamis (27/10).

Sekilas mengenai Sapi Simmental, bahwa sebenarnya Sapi jenis ini berasal dari daerah Simme yang berada di bagian Benua Eropa yakni Switzerland. Namun kini pertumbuhan dan perkembangan Sapi jenis Simmental sangat pesat hingga hampir seluruh Benua Eropa dan Amerika hingga masuk ke Bagian Negara Australia dan Benua Asia.

Menurut Femy Pravitasari, S.Tr.Pt dalam hal ini yang merupakan Penyuluh Peternakan Lapangan (PPL) Desa Penyamun saat dikonfirmasi Berita Indonesia News bersama Kades Penyamun Rochani, menjelaskan bahwa dalam anggaran Dana Desa sudah dianggarkan 20% untuk program Ketahanan Pangan Desa. Jadi untuk mewujudkan program itu, pada tahun 2022 ini dipilihnya program penggemukan Sapi dengan jenis Simmental ini.

“Jadi ini merupakan program dari ketahanan pangan desa. Kami selaku PPL ikut mendampingi dan membantu desa dalam hal untuk mensukseskan program desa dalam penggemukan sapi simmental ini. Kami tetap selalu berkoordinasi dengan dinas pertanian dan ketahanan pangan, khususnya bidang peternakan yang ada di Kabupaten Bangka,” terang Femy.

Ia melanjutkan, Desa Penyamun dalam program penggemukan Sapi ini melibatkan PPL dan juga Kelompok Tani agar program Ketahanan Pangan ini dapat berjalan dengan baik. Dan Sapi ini merupakan program dari pusat yaitu Kementerian Pertanian. Khusus yang ada di Kecamatan Pemali ini, yang saat ini juga sudah mulai melakukan program adanya penggemukan sapi ini, selain Desa Penyamun ada juga Desa Air Ruay, Karya Makmur dan Desa Pemali.

“Untuk jenis sapi ini mengapa harus simmental yang dipilih, karena pertimbangan lebih mudah dalam hal merawat dan dalam hal pertumbuhan khususnya berat badan lebih cepat meningkat dari pada sapi jenis lain. Dapat hidup dan beradaptasi hanya dengan cara di umbar disekitar lokasi peternakan/kandang. Kekebalan daya tahan tubuhnya lebih baik dari sapi yang lain, karena sapi jenis ini memiliki kulit yang lebih tebal dan makanannya rumput gajah, kadang dikasih campuran konsentrat dan bungkil serta rumput lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Penyamun Rochani dalam keterangannya mengatakan, untuk program penggemukan Sapi Simmental ini paling cepat sekitar 6 bulan, tapi hal itu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Saat ini untuk 8 Ekor Sapi Simmental ini sudah berada di Dusun Keceper, ditempat Kelompok Tani Desa. Jadi tahun ini untuk Desa Penyamun fokus pada penggemukan Sapi.

“Jadi sesuai dengan anggaran dana desa yang telah dianggarkan sebesar 20% untuk program ketahanan pangan desa, kita pada tahun ini hanya fokus pada program penggemukan sapi jenis simmental ini. Selama ini sudah pernah dilakukan penggemukan sapi jenis ini, tapi bukan di desa kita, melainkan ditempat lain,” ungkap Rochani.

Ia menambahkan, kedepannya apabila program penggemukan Sapi Simmental ini berhasil, maka akan terus digalakkan secara berkelanjutan secara terus menerus. Apalagi program ini nantinya didukung Pemerintah Daerah maupun pusat, maka dapat secara berkesinambungan.

“Karena ini sifatnya hanya untuk penggemukan, bukan untuk perkembangbiakan sapi ataupun pembibitan, maka tidak terlalu sulit untuk kita wujudkan. Kedepannya untuk program ini akan kita lakukan secara terus menerus dan berkelanjutan, apalagi nanti kalau kita didukung langsung oleh pemerintah daerah atau pusat, maka tidak mustahil desa kita bisa jadi percontohan untuk program ketahanan pangan desa,” pungkasnya. (Amin)