News  

Tanggulangi Banjir, Pemkab Batu Bara Tangani Drainase di Lima Puluh

Dibaca : 393

BINEWS SUMUT II KAB BATU BARA

Kerap kali dilanda banjir, Pemkab Batu Bara segera menata saluran drainase di Kecamatan Lima Puluh

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara saat ini sedang fokus menata kawasan permukiman/perkotaan di Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh. Beberapa infrastruktur perlu segera dilakukan pembenahan, salah satunya saluran drainase.

“Ketika hujan, kotoran dari banjir ini bisa sampai depan kantor DPRD dan Polres Batu Bara, bau sekali. Ternyata saya lihat kemarin waktu pulang dari Labura, dini hari saya telepon Kadis PU dan Perkim. Ternyata masalahnya ada disaluran drainase. Airnya tumpah, banyak bangunan liar menutup drainase. Pertanyaannya, kenapa Dinas PU tidak menyelesaikan ini,” ungkap Bupati Batu Bara Zahir, di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Jumat (14/10/2022).

Zahir mengatakan, tidak ada yang boleh membangun diatas bahu jalan Nasional. Lima meter dari pinggir bibir jalan Nasional itu menjadi bahu jalan Nasional.

“Nanti kalau banjir Bupati juga yang disalahkan, ini kenapa banjir pak Bupati. Nanti kita benahi drainasenya, tapi masyarakatnya harus mendukung. Memang bangunan kita ini melebihi dari batas yang diizinkan oleh pemerintah. Kalau tidak mau diselesaikan, panggil Kapolres, panggil Dandim, disitu kita sama-sama,” katanya.

Bagi bangunan yang sudah terlanjur menutup saluran drainase, Pemerintah Kabupaten Batu Bara mengajak masyarakat untuk berdiskusi. Dibenahi atau diperbaiki bersama-sama, harus saling gotong royong. Program pemerintah jalan, masyarakat dapat menikmatinya.

“Kemarin pak camat saya suruh membuat pernyataan untuk warga bahwa ini akan dibangun drainase. Ini harus kita diskusikan bersama,” ujar Zahir.

Dikatakannya, secara teknis pelaksanaan pembenahan saluran drainase akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara. Bagaimana caranya, dalam proses pengerjaannya tidak mengganggu aktifitas dari masyarakat.

Ketika itu nanti digali, siapkan dulu udit atau beton yang penampangnya seperti huruf U. Jangan nanti digali sampai panjang tapi udit tidak ada. Terganggu masyarakat karena ada tanah, turun hujan lagi, jadi becek, jorok. Jadi begitu digali, langsung pasang udit. Kedepan itu harus direncanakan dengan matang, teknis pelaksanaan juga harus didiskusikan dengan masyarakat,” imbuhnya.

Plt Kepala Dinas PU Kabupaten Batu Bara, Bresman Simangunsong mengaku tengah melakukan survei lokasi.

Nanti saya lihat dulu. Saya baru, jadi selama ini saya tidak tahu permasalahan disini. Apakah memang sudah disusun perencanaannya oleh kepala dinas yang lama. Kalau memang itu sudah dialokasikan, minggu ini akan kita kerjakan. Tapi kalau alokasi itu tidak ada, nanti kita koordinasikan dengan bagian keuangan. Apakah bisa pakai pendahuluan,” tuturnya. (Supriadi)