Penanganan Dalam Pencegahan Nyamuk Demam Berdarah, Terus Digalakkan Kecamatan Merawang

Dibaca : 1311

BINEWS BABEL II KAB. BANGKA – Penanganan dan pencegahan yang dilakukan oleh Kecamatan Merawang dengan adanya perkembangbiakan jentik nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim penghujan saat ini terus dilaksanakan.

 

Kabupaten bangka saat ini terus menggalakkan pencegahan dan mewaspadai meningkatnya perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, apalagi dalam hal cara perkembangannya yang sangat singkat dan hanya membutuhkan waktu sekitar lebih kurang 2 mingguan, rabu (14/9).

 

Hal tersebut disampaikan oleh Camat Merawang Jaleari, S.STP kepada Berita Indonesia News menjelaskan, dalam penanganan DBD saat ini khususnya yang ada di Kecamatan Merawang, saat ini sangat konsen.

 

“Karena untuk DBD ini sangat sering terjadi. Kita akan terus berupaya melakukan mencegah, jangan sampai hal tersebut dapat merenggut korban jiwa. Memang kita akui untuk DBD ini lebih cenderung kepada perilaku hidup bersih dan sehat,” jelas Jaleari.

 

Menurutnya, untuk Kecamatan sendiri maupun Puskesmas dan Desa setiap rapat koordinasi lintas sektoral, terus disampaikan untuk mengaktifkan lagi kegiatan gotong royong, kegiatan kebersihan yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal. Yang paling efektif dilakukan terkait dengan adanya pemberantasan DBD melalui sarang nyamuknya. Secara berkala dan kontinyu.

 

“Kita saling mengingatkan agar, setiap desa untuk melaksanakan kegiatan gotong royong. Serta membersihkan lingkungan sekitar kita,” terangnya.

 

Kendati demikian, Jaleari juga mengungkapkan berdasarkan data dari Puskesmas Baturusa sendiri, terakhir pada awal bulan ini ada sekitar 2 orang warga masyarakat terjangkit demam berdarah yang berasal dari Desa Balunijuk.

 

“Tapi alhamdulillah, kedua orang tersebut kini telah sembuh dan pulih kembali, serta tidak sampai memakan korban jiwa,” kata Jaleari.

 

Ia menilai, saat ini tengah gencar gencarnya kegiatan sosialisasi dilakukan kepada siswa siswi bagi sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Merawang terhadap pencegahan DBD. Hal itu dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun kader-kader kesehatan dengan melibatkan anak-anak sekolah.

 

“Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pemberantasan sarang jentik nyamuk aedes aegypti, dan kegiatan ini untuk mengedukasi anak-anak sekolah kita untuk melakukan survei dan eksperimen di rumahnya masing-masing. Apakah di rumah mereka terdapat jentik nyamuk yang berada di dalam bak mandi, atau tempat-tempat penampungan yang ada di rumahnya,” ujarnya.

 

Jaleari berharap, agar warga masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Apabila ada barang-barang bekas hendaknya jangan dibuang begitu saja, tetapi lebih baik di kubur saja. Dan terus memaksimalkan gerakan Fogging atau penyemprotan nyamuk dengan menggunakan festisida.

 

“Kami himbau kepada masyarakat yang ada di desa masing-masing. Untuk dapat selalu menjaga kebersihan di lingkungannya. Serta melakukan kegiatan fogging dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah,” pungkasnya. (Amin)