Berikutnya Pelajar dan Orangtua Siswa Jadi Prioritas Target Capaian Vaksinasi Di Batu Bara

Dibaca : 263

BINEWS II SUMUT, Kab Batu Bara – Daerah Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara saat ini telah mencapai Level 1 PPKM. Kondisi tersebut tercapai berkat beberapa indikator yang telah dipenuhi.

Kadis Kesehatan Kabupaten Batu Bara drg. Wahid Khusairy menyampaikan kondisi tersebut pada press releasenya di Kantor Dinkes Batu Bara di Lima Puluh, Selasa (16/11/2021).

Disebutkan drg. Wahid, saat ini Kabupaten Batu Bara dalam fase peningkatan kwalitas vaksinasi.

“Untuk mencapai dosis 1 dan 2 seimbang, Pemkab menyasar anak anak remaja dan pelajar usia 12 keatas (sudah 85%). Masih ada 5000 orang lagi sesuai target Bupati Batu Bara.

Karena itu diungkapkan Kadis Kesehatan, pada minggu depan pihaknya memprioritaskan anak anak dan pelajar yang belum ikut tahap 1 dan tahap 2 termasuk orangtua siswa.

“Orangtua siswa juga wajib ikut vaksinasi”, tandasnya.

Adapun sanksi yang akan diberikan bila pelajar dan orangtuanya tidak ikut minimal dosis 1 maka pelajar bersangkutan tidak boleh ikut pembelajaran tatap muka.

“Hari ini surat himbauannya sudah ditandatangani Bupati Batu Bara. Seluruh pelajar yang divaksin, orangtuanya harus ikut juga divaksin “, tegasnya.

Dengan tercapainya 100 % target vaksinasi terhadap pelajar dan ikut sertanya orang tua pelajar divaksin, drg. Wahid optimis capaian vaksinasi Covid-19 akhir tahun 2021 sudah tercapai.

Menjawab wartawan, drg. Wahid mengungkapkan capaian vaksinasi idealnya hingga tahun ini 70% dengan lansia mencapai 60%. Saat ini capaian vaksinasi sudah 63 % dan Lansia 61 %.

“Tinggal 7 % lagi menuju target 70 % penduduk divaksin”, ujarnya optimis.

Terkait perkembangan terbaru dan penanganan Covid-19, dijelaskan drg. Wahid, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 56 tahun 2021 bahwa Kabupaten Batu Bara dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berada pada Level 1.

Adapun kriteria level situasi pandemi berdasarkan assesment oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara dari tanggal 17 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 14 November 2021 diungkapkan drg. Wahid berdasarkan 4 kriteria.

Pada kriteria pertama adalah tingkat transmisi komunitas. Penyebaran Covid tingkat 1 hingga 4. Pada tingkat kesatu bersifat impor, kedua kluster, tingkat ketiga tidak menentu dan tingkat keempat ramai, menyebar.

“Pada level transmisi sejak tanggal 31 Oktober sampai tanggal 14 November 2021 tidak ada kasus, yaitu tidak ada kasus baru yang terdeteksi dengan adanya sistem pengawasan yang kuat risiko infeksi hampir nol (tidak ada) untuk populasi umum “, beber drg. Wahid.

Kriteria kedua disebutkan drg. Wahid adalah kapasitas respon. Ini terlihat dari 3 kondisi yakni testing memadai (31 orang per hari dilakukan testing); tracing memadai (>14) ; treatment memadai (<60%).

“Kesimpulan analisa data untuk kapasitas respon, yaitu: memadai karena dari ke-3 kriteria tersebut sudah memenuhi standar”, papar drg. Wahid.

Pada kriteria ketiga adalah Level Situasi. Kabupaten Batu Bara terhitung dari tanggal 9 November 2021 sampai dengan tanggal 22 November 2021 berada pada level 1, yaitu situasi di mana penularan tidak terjadi mencegah penularan atau kasus sudah ada, epidemi masih dapat dikendalikan melalui tindakan yang efektif.

Sedangkan kriteria keempat adalah sekitar kasus atau kluster kasus. Untuk itu disebutkan drg. Wahid diperlukan langkah-langkah sistematis strategis cepat tepat fokus dan terpadu untuk mengendalikan penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) dengan memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara tepat dan terukur serta mengaktifkan posko posko satgas sampai di tingkat Desa dan Kelurahan.

Dikatakan drg. Wahid, untuk mempertahankan Level 1 diperlukan upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial harus diterapkan untuk membatasi jumlah interaksi diluar rumah dengan tetap memastikan layanan publik dapat tetap dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat dan percepatan pelaksanaan vaksinasi dengan target total sasaran divaksinasi minimal sebesar 70% dan target vaksinasi pada lansia minimal sebesar 60%.

Namun diakui drg. Wahid tanpa peran aktif masyarakat, capaian prestasi tersebut belum tentu berhasil.

“Karena itu kami harapkan peran aktif masyarakat dan pers dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan berdisiplin tinggi menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari tanpa dukungan masyarakat “, harapnya.

Diakui Kadis Kesehatan, apapun regulasi cara metode yang akan diterapkan pemerintah tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan.

“Mudah-mudahan sampai 2 minggu ini tidak ada lagi kasus positif. Bila tetap Level 1, keuntungan yang diperoleh adalah dinamika sosial lebih baik, ekonomi bisa dibuka, ruang gerak semakin lebih baik. Tetapi jangan sampai mengabaikan Prokes 5M “, jelasnya.

Kegiatan pers release juga di ikuti sejumlah wartawan dari berbagai media Mitra Dinkes Batu Bara. (Supriadi)