BINEWS || Jabar, Kabupaten Bekasi – Tumpukan sampah yang menutup aliran Kali Cikarang tepatnya di Pintu Air yang ada di Kampung Kedung Ringin, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, memanjang hingga mencapai 200 meter. Didominasi oleh sampah rumah tangga, warga mulai keluhkan bau di sekitar tumpukan sampah.
“Baunya sangat menyengat, apa lagi saya mah deket sini pinggir kali sangat mengganggu. Sampahnya macem-macem, ada sampah plastik sampah rumah tangga pokoknya” ujar Sanih (42) warga yang tinggal persis dipinggir bantaran kali, Jumat (29/10/2021).
Menurutnya, sampah tersebut sudah ada hampir satu bulan, sejak dilakukannya normalisasi di wilayah hulu kali Cikarang tersebut, sehingga menumpuk di pintu air Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.
“Harapan masyarakat sih selama ini sampah ini masih menumpuk tolonglah dibantu dari pihak pemerintahan aparat yang bersangkutan bisa dibantu biar sampahnya jangan sampai menumpuk” ungkap Sanih.
Kepala Unit Pelaksana Tingkat Daerah (UPTD) Unit 2 Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sumardi, membenarkan adanya tumpukan sampah yang menumpuk di lokasi tersebut, dan sampah-sampah tersebut merupakan dampak dari adanya normalisasi aliran hulu kali Cikarang.
“Alhamdulillah sejak dua bulan lalu juga kita dari BSH juga sudah progres karena dari hulunya ada normalisasi otomatis sampah-sampah terdorong kemari, ini sudah kita progres. jadi yang disini sudah bersih, kalau di lokasi itu nanti kita angkut” jelas Sumardi saat ditemui di lokasi normalisasi kali Cikarang, Sabtu (30/10/2021).
“Normalisasi masih menyisakan sekitar 13 kilo meter lagi, kami dari Dinas Lingkungan Hidup, akan semaksimal mungkin untuk penanggulangan sampah-sampah liar yang ada di darat mau pun di aliran kali” lanjutnya.
Sumardi menegaskan, dalam waktu dekat semua sampah yang ada nantinya akan di angkat dan diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir, secara bertahap.
“Pasti kita tangani, disini masih kita kerjakan normalisasi nanti sampah yang terbawa dan tertahan di pintu air itu kita akan angkut dan kita bawa ke TPA” tutup Sumardi.
Sementara itu, Jejen Zaenudin Ketua Kelompok Gotong Royong 23 Kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Bekasi mengungkapkan, sejak adanya normalisasi aliran kali Cikarang memang banyak sampah yang terdorong ke wilayah tersebut, diakibatkan air yang sudah mulai mengalir. Sebelumnya, kata Jejen, volume air di aliran kali tidak sama sekali mengalir.
“Ini bukan masalah sampah saja, tapi masalah kekeringan yang ada disini. Sejak dilakukan normalisasi aliran kali mulai mengalir air, sebelumnya jangankan untuk nyawah, kita ngebun aja susah dapat air” ujar Jejen.
Ia berharap, dengan tersisa sepanjang 13 km lagi yang belum terealisasi, diwaktu yang akan datang sudah tidak ada lagi permasalahan sampah dan kekeringan, sehingga para petani yang ada di 18 Desa dengan lahan pertanian seluas 7500 hektar tidak lagi sulit mendapatkan air untuk mengairi lahan mereka.
“Saya berharap, tidak ada lagi kesusahan bagi para petani yang ribut-ribut masalah susah air dalam bertani” pungkasnya.
(Eman)