Mobil Dinas Baru Bupati Karawang Dan Wakil Disoal, Deden: Saking Banyaknya Mobil Di Lingkungan Pemda “Parkirpun di Teras Gedung”

Dibaca : 344

BINews || Jabar – Karawang,- Pengadaan kendaraan dinas Bupati dan Wakil Bupati Karawang senilai miliaran rupiah disoal. Karena sebagian kalangan menganggap Bupati dan Wakil Bupati tidak memiliki rasa empati ditengah pandemi, sebab rakyat sedang mengalami kesulitan dalam hal ekonomi, karena dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Proses pengadaan barang dan jasa merupakan kebijakan anggaran yang dirumuskan, dibahas, disepakati serta disahkan secara bersama – sama antara pihak Eksekutif dan Legislatif melalui mekanisme dan persetujuan.Melalui proses pembahasan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Banggar DPRD) pada saat membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Jumat, 17 September 2021.

Selain heboh pembelian 2 unit mobil baru untuk orang no 1 dan 2 di Karawang yang menghabiskan anggaran hampir 2 miliar, Deden Sofian yang merupakan ketua Serikat Tani Karawang (Setakar) juga menyoal kendraan dinas yang berada di lingkungan pemda.

“Seharusnya pembelian 2 unit mobil tersebut di undur sampai waktu dan kondisi benar-benar pulih, walaupun itu sudah menjadi persetujuan bersama disaat RAPBD ditahun yang lalu,” ucap Deden.

“Bupati dan wakil, alangkah eloknya mengalokasikan anggaran tersebut kepada sektor yang lebih urgend atau kebutuhan untuk rakyat yang berseinggungan langsung ada manfaatnya,” sesalnya.

Deden pun melihat kemewahan fasilitas pejabat di lingkungan pemerintahan sangatlah bertolak belakang dengan keadaan masyarakat di Karawang, kususnya nasip para petani.

“Peran pemkab karawang dalam situasi seperti ini, seharusnya mengalokasikan anggaran lebih banyak untuk penunjang produksi pertanian, agar perekonomian pulih. Ini malah mewujudkan hasrat kemewahan,” geramnya.

“Lihat saja tuh mobil pejabat yang mondar-mandir dilingkungan pemda, baik mobil dinas maupun mobil pribadi. Saking banyaknya mobil pejabat maupun pegawai yang ada dilingkungan pemda, hingga tempat parkir sudah penuh dan akhirnya ada mobil dinas yang parkir diteras salah satu gedung ,” tutupnya. (Riandi)