BINEWS II Sumut, Kab Deli Serdang — Gerakan agresif masyarakat mengakibatkan tindak kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Perilaku Biadab ini terjadi saat wartawan lagi liputan langsung dikeroyok, hal tersebut dialami Budi Nyata, wartawan salah satu media online.
Rudy Nyata 43 yang bermukim di Gang Lokasi, Dusun XIII B, Desa Bangunsari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, babak belur setelah dikeroyok sekitar 30-an orang di Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjungml Morawa pada Rabu siang (21/4/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.
Ketika itu, pria yang akrab disapa Bunyak itu tengah meliput pemakaman jenazah Robert Imanuel Ginting (49), warga Dusun I, Desa Ujung Serdang, Tanjung Morawa yang meninggal dunia di RSU Grand Medistra, Lubukpl Pakam, setelah terindikasi akibat virus corona.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami memar di bagian mata kiri, pecah bagian bibir dan keseleo di bagian pinggang.
“Aku sudah tidak tau lagi siapa saja yang memukuli. Karena aku langsung terjatuh begitu ditendang dari belakang oleh laki-laki yang katanya keluarga almarhum,”ucap Bunyak menceritakan
Setelah itu, lanjutnya, ia hanya mengetahui bertubi-tubi pukulan mendarat ditubuhnya yang sudah dalam kondisi tak berdaya.
“Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT di Bulan Suci Ramadan ini. Saat itu pula ada anggota TNI yang datang melerai massa yang membabibuta itu,” sebutnya.
Anggota Bidang Organisasi di struktur Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumut itu menceritakan, amuk massa itu terjadi ketika ia meliput suasana keributan saat adanya penolakan dari warga sekitar atas rencana pemakaman jenazah pegawai BRI Simpang Limun, Medan itu di lahan kebun pribadi.
“Itukan peristiwa. jadi karena tuntutan profesi, saya rekam kejadian itu. Apalagi keluarga dari korban itu terlihat histeris. Nah saat saya rekam itulah ada perempuan yang tadi histeris, ngamuk-ngamuk ke aku karena direkam. Seketika itu pula tendangan dari belakang mendarat persis ke pinggang saya sampai saya tersungkur dan langsung disusul dengan pengeroyokan,” ujarnya.
Dalam kasus ini, Bunyak mengaku sangat menyesalkan sikap Kades Ujung Serdang dan petugas Bhabinkamtibmas yang terlihat tak berupaya mengantisipasi atau melerai amuk warga tersebut.
“Besok pihak Kades memang menawarkan mediasi atas kasus ini. Tapi tentu saya punya pimpinan di media dan Ketua di organisasi. Nanti akan saya koordinasikan dulu. Tadi saya juga sudah diarahkan visum dan selanjutnya akan buat LP,” sebutnya.
Atas kejadian ini, Pemimpin Redaksi Bicaraindonesia sekaligus Ketua PW IWO Sumut, Yudhistira secara tegas meminta pihak kepolisian baik Polsek Tanjung Morawa, Polresta Deliserdang dan Polda Sumut, segera mengusut tuntas kasus ini.
“Perbuatan ini sangat biadab, di saat wartawan yang bekerja dilindungi undang-undang Pers, justru menjadi sasaran pengeroyokan dan penganiayaan,” kecamnya.
Atas kejadian ini juga, lanjut Yudis, ia memastikan atas nama media dan Ketua IWO Sumut, pihaknya akan mengawal proses hukum atas tindak pidana yang sangat tidak bisa ditolerir ini.
“Apalagi kami dengar kawasan Ujung Serdang yang dikenal dengan Kampung Dayak ini, kerap memicu keonaran,” pungkasnya.
Sampai berita ini dimuat masih ditunggu perkenbangan selanjutnya (red)