BINews || Jabar, Kab. Karawang,- Setelah melalui proses panjang sejak pertengahan Tahun 2020 lalu, akhirnya penderitaan masyarakat terdampak Kali Kalapa, khususnya warga Desa Wadas sudah menemukan titik terang. Walaupun pekan lalu, Jum’at 16 April 2021 rapat koordinasi pembahasan penanganan dampak Kali Kalapa sempat mengalami deadlock kembali. Karena belum adanya kata sepakat dari pihak kawasan industri untuk berpartisipasi, dan yang hadir memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang hanya perwakilan kawasan industri, bukan decision maker atau penentu kebijakan.
Namun setelah Forum Lembaga dan Masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat melayangkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa, yang rencananya akan digelar pada hari Kamis 22 April 2021 keempat kawasan industri menunjukkan keseriusannya dalam menangani dampak Kali Kalapa, dengan langsung menurunkan alat berat untuk ikut berpartisipasi melakukan normalisasi sungai yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Pemkab Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang.
Aktivis Karawang yang juga merupakan pengurus salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Karawang, Andri Kurniawan yang sejak dari awal fokus mengawal perjuangan Kepala Desa (Kades) dan warga masyarakat Desa Wadas mengapresiasi kinerja Dinas PUPR Karawang yang dengan gigih dan tak mengenal lelah mendorong empat kawasan industri untuk dapat berpartisipasi menangani dampak Kali Kalapa. Kamis, 22 April 2021.
Dikatakannya, “Selain perjuangan panjang Kades dan masyarakat Desa Wadas, tentunya tidak lepas dari peran Dinas PUPR Karawang yang terus melakukan upaya pendekatan persuasif kepada kawasan industri. Tak hanya mendorong, tetapi Dinas PUPR Karawang sudah memberikan contoh terlebih dahulu, dengan action langsung melakukan normalisasi,”
“Perjuangan Kades serta masyarakat Desa Wadas untuk lepas dari penderitaan dampak Kali Kalapa berupa banjir dan longsor bukan persoalan mudah dan instant. Bisa kita bayangkan, sejak pertengahan Tahun 2020 lalu Kades bersama warganya terus menyuarakan aspirasinya kepada Pemkab Karawang dan empat kawasan industri, tapi baru terealisasi akhir April 2021 ini,” Ungkap Andri.
Dijelaskannya, “Saya sepakat dengan statement Hairani selaku perwakilan Forum Lembaga Desa Wadas yang mengatakan, bahwa untuk menanggulangi permasalahan banjir serta longsor pada Kali Kalapa tidak cukup dengan normalisasi saja. Karena jika kita perhatikan dengan nalar yang awam pun, pendangkalan dengan turunnya kembali tanah, dapat dimungkinkan akan terjadinya kembali pendangkalan pada sungai,”
“Selain normalisasi, tentunya sangat perlu dilakukan penurapan disepanjang bibir sungai Kali Kalapa. Terjadinya longsor di Perumahan Karaba, akibat tidak adanya penahan tanah. Sehingga banyak rumah warga Perumahan Karaba yang sebagian rumahnya tergerus oleh longsor, dan jika dibiarkan dikhawatirkan mengancam keselamatan jiwa masyarakat, apa bila longsor terjadi ketika penghuni berada didalam rumah,” Ujar Andri.
“Sebagaimana yang pernah dibahas melalui forum rapat disalah satu hotel dikawasan Sedana Golf awal Tahun 2021 lalu, yang juga dihadiri oleh Bupati Karawang. Penurapan harus dilakukan, agar menjadi solusi konkret, sehingga tidak terjadi lagi dampak terhadap masyarakat Desa Wadas,” Ulasnya.
“Mudah – mudahan dengan adanya action normalisasi merupakan langkah awal sebagai solusi dan berlanjut pada pembangunan turpa disepanjang bibir sungai sebagai Tembok Penahan Tanah (TPT) pada Kali Kalapa yang sudah bertahun – tahun memberikan dampak pada warga Desa Wadas,” Pungkasnya. (Riandi & Rekan)