BINews || Jabar – Karawang, – Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagai hilir dari Kali Kalapa ketika datang hujan selalu terkena dampak luapan air yang menyebabkan banjir. Seperti halnya hujan yang terjadi Senin, (12/04) lalu. Walau hujan hanya sebentar tetapi dengan curah yang tinggi menimbulkan banjir yang parah bagi lingkungan masyarakat Desa Wadas.
Hal tersebut sudah terjadi selama beberapa tahun lamanya, dan paling parah terjadi tiga tahun terakhir ini. Kepala Desa (Kades) Wadas, H. Junaedi atau yang biasa disapa Jujun, rupanya tidak pernah mengenal kata lelah dalam memperjuangkan penderitaan warganya. Setelah beberapa kali mengalami deadlock dalam rapat, sekalipun ada kata sepakat dengan pihak kawasan industri, tetapi tak kunjung ada realisasi yang konkret, hanya janji – janji saja. Kamis, 15 April 2021.
Padahal, beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang pernah menggelar rapat bersama beberapa perwakilan pihak kawasan industri, Pemerintah Desa (Pemdes), perwakilan tokoh masyarakat Desa Wadas dan unsur aktivis lainnya. Namun belum ada kesepakatan dalam mengatasi dampak Kali Kalapa.
Sementara Pemkab Karawang sendiri sudah siap mengalokasikan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,8 miliar. Hanya saja anggaran tersebut tidak dapat mengcover secara keseluruhan kebutuhan untuk mengatasi dampak Kali Kalapa, perlu adanya partisipasi dari kawasan industri. Karena untuk dapat mengatasi dampak banjir, tak cukup dilakukan normalisasi saja, melainkan harus dibuatnya penurapan disepanjang tanggul sungai.
Menyikapi belum adanya realisasi konkret dari beberapa kawasan industri, aktivisi Karawang, Andri Kurniawan yang sejak awal intensif mengkritisi dan mengawal perjuangan Kades Wadas menyayangkan lambannya respon kawasan industri, sehingga harus berulang kali warga Desa Wadas menanggung dampak banjir dari Kali Kalapa.
Dikatakannya, “Upaya serta perjuangan Kades bersama warganya sejak pertengahan tahun 2020 lalu, rapat dan rapat secara terus menerus. Baik itu rapat yang dikantor Desa, dikantor Kecamatan. Sampai kami pernah melakukan audiensi dengan Pemkab Karawang, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang,”
“Bahkan belum lama ini Bupati Karawang yang turun tangan langsung memimpin rapat yang bertempat disalah satu hotel yang berada dikawasan Sedana Golf. Dari apa yang disampaikan oleh Bupati, beliau menekankan bahwa semua pihak kawasan industri harus berperan aktif membantu Pemkab Karawang dalam mengatasi dampak terhadap masyarakat Desa Wadas,” Ungkap Andri.
Ditambahkannya, “Hanya saja yang disayangkan, pada saat itu ketika Pemkab Karawang sudah menganggarkan anggaran sebesar Rp 2,8 M. Tetapi pihak kawasan industri belum dapat memastikan kesanggupannya, baru akan disampaikan kepada pimpinan yang memiliki kendali kebijakan,”
“Akhir – akhir ini setelah adanya kembali hujan, tersiar kabar pihak kawasan industri sudah ada kesiapan untuk mengatasi dampak Kali Kalapa. Saya harap tidak hanya menjadi kesiapan lisan, tapi harus ada action nyata. Sebab masalah ini bukan hanya jadi tanggung jawab Pemkab Karawang saja. Jangan biarkan Pemkab sendirian dalam mengatasi dampak banjir,” Pungkasnya. (Riandi & Rekan)