BINEWS II Jakarta — Menyambut Bulan suci Ramadhan Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) telah bersiap-siap dengan strategi dan program agar tidak mengganggu bagi yang beribadah dalam menjalankan puasa pada senin (12/04/2021).
“Marhaban Ya Ramadhan, BPI KPNPA RI mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Bathin kepada seluruh Pengurus Wilayah Provinsi maupun Pengurus Daerah Kabupaten/kota. Tak lupa Saya Ucapkan pula Selamat menunaikan ibadah puasa bagi ummat Islam yang ada di seluruh wilayah Indonesia “Ucap ketua Umum BPI KPNPA RI Tubagus Rahmad Sukendar.
Dirinya memastikan BPI KPNPA RI akan bekerja seperti biasa, tetap membangun Program-program baru dalam upaya pencegahan, dan tetap mengintruksikan Deputi Investigasi dan Intelijen dalam melakukan Laporan hasil temuan dugaan Korupsi.
“Bulan Ramadhan bukan menjadi Penghalang segala rutinitas sehari-hari dalam berkegiatan. Kami sedang membangun Program-program baru Kemitraan Strategis dengan kementerian dan lembaga penindakan hukum dalam upaya-upaya pencegahan agar dapat meminimalisir terjadinya tindak pidana Korupsi.
Dan tetap mengintruksikan kepada Direktur Investigasi dan Intelijen tetap berjalan seperti biasa dan melaporkan segala temuan ke Direktur Anev Kombes Pol Heru dan sekjen” Ucapnya.
Senada dengan Rahmad Sukendar, Direktur Investigasi dan Intelijen BPI KPNPA RI Sari Darma Sembiring, SE Mengungkapkan hal yang sama.
“Selamat menunaikan ibadah puasa, saya mengucapkan minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin, semoga kita tuntaskan ibadah puasa dan kembali fitrah. Aaammiinnn” Ucapnya.
Melalui wawancara telpon seluler, Pria yang disapa Angling Darma tersebut mengatakan bahwa dirinya tetap berkordinasi dengan ketum dan Sekjen BPI Misradi, SH dalam kegiatan dan laporan hasil investigasi.
“Benar saya mendapatkan Attensi dari ketum BPI untuk tetap melakukan Penelitian Investigasi dan pengawasan seperti biasa Apabila turun ke daerah juga untuk Komunikasi dengan ketua wilayah Provinsi dan Instansi Penegak Hukum. Terkait laporan kendala-kendala di internal juga saya selalu Laporkan ke ketum dan sekjen ” tuturnya.
“Saya akan Intruksikan kepada seluruh anggota Bidang Investigasi dan Intelijen yang ada di wilayah dan daerah untuk tetap melakukan pengumpulan data temuan dugaan tindak pidana korupsi sebanyak-banyaknya.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada Masyarakat yang sudah mendukung dan meningkatnya kepercayaan kepada kami. Ini dapat terlihat dari banyak nya Masyarakat memberikan data-data laporan di daerah ataupun di desa tempat tinggal nya kepada BPI KPNPA RI ” tuturnya.
Ketika ditanyakan apa yang sedang menjadi attensi dalam penelitian dan Investigasi, dirinya mengungkapkan bahwa sesuai Attensi Presiden Dan Kapolri untuk melakukan sinergitas Pemberantasan Mafia Tanah dan Pengawasan penggunaan Anggaran Dana Belanja Negara dan Daerah.
“Attensi Presiden Ir. H. Joko Widodo Dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo adalah Pemberantasan Mafia tanah dan mengawasi penggunaan Anggaran Dana Belanja Covid19 dan penggunaan Anggaran Negara dalam jenis Bantuan lainnya.
Di Banten kita sangat appresiasi kepada Kapolda Banten yang dengan cepat mengungkap modus-modus mafia tanah yang mengklaim sebidang tanah dengan surat-surat tanah Aspal yang jumlah ratusan hektar. Hingga menyeret dan terungkap melibatkan oknum pejabat BPN.
Di kabupaten Bulukumba Investigator BPI sukses dalam berkomunikasi dan berkordinasi dengan Polda sulsel dan polres Bulukumba membongkar Dugaan Tindak pidana korupsi penggunaan Anggaran Dana Bantuan Operasi Kesehatan (BOK) yang ada di dinas kesehatan yang merugikan keuangan negara hingga 13 milyar lebih.
Di provinsi Jawa barat tepatnya di kabupaten Bandung barat Kordinasi dan komunikasi BPI wilayah bersama satgas KPK wilayah Jabar terjalin sinergitas yang baik. Ini dapat dilihat dari terungkap nya kasus Korupsi yang diduga terkait proyek pengadaan bansos Covid-19 yang melibatkan Pengusaha, Bupati serta anaknya ke pusaran kasus Korupsi yang sudah berstatus Tersangka ” Terangnya. (Supriadi)