BINEWS II Sumut, Kab Batu Bara — Tiga orang rekan wartawan dari grup Wappress menerima penyematan Tengkuluk Batu Bara oleh Gebeng dan MABMI.
Beranjak dari kearifan lokal budaya Melayu dan apresiasi terhadap dukungan media terhadap budaya Melayu, Mabmi (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) dan Komunitas Gebeng Melayu Batu Bara memberi apresiasi tulus kepada tiga wartawan.
Demikian diucapkan pengurus PD Mabmi Batu Bara Datuk Mustofa Akhyar mendasari penyematan tengkuluk khas wangsa Melayu Batu Bara di pendopo Datuk Matsyah di Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, Kamis (08/04/2021) petang.
Penyerahan tengkuluk diberikan secara bergantian
kepada tiga wartawan dari group Wappress Batu Bara, masing masing oleh Datuk Matsyah, Datuk Iswanda dan Datuk Mustofa Akhyar.
Datuk Mustofa Akhyar mewakili PD Mabmi Batu Bara mengatakan pemberian tengkuluk kepada Sholeh Pelka, Ebson Pasaribu dan Eka Suhendra mewakili wartawan group Wappress atas kontribusinya mempublikasikan Mabmi dan Gebeng Melayu.
“Kami sengaja mengundang awak media yang cukup membantu mensosialisasikan kearifan lokal kita. Sebagai bentuk terimakasih dan apresiasi kami sematkan tengkuluk kebesaran wangsa Melayu Batu Bara kepada Sholeh Pelka, Ebson Pasaribu dan Eka Suhendra”, ujar Mustofa.
“Nak belayar belayarlah ke biduk… belayar sampai ke pulau Rupat, kalau nak pakai, pakailah kami punya tengkuluk, Semoga menjadi kenangan sampai akhir hayat”, ujar mantan Kabid Kebudayaan di Pemkab Batu Bara itu.
Pada kesempatan tersebut Datuk Mustofa Akhyar mendapat surprize dengan berobahnya alunan musik Gebeng menjadi lagu pop menyanyikan lagu ulang tahun
“Pada hari ini memang saya berulangtahun yang ke 63. Terimakasih buat kejutannya. Pantas tadi pemain Gebeng tak nyambung latihannya ternyata mengerjai saya”, ucapnya.
Sementara Ketua PC Mabmi Kecamatan Sei Suka Datuk Matsyah mengungkapkan latihan gebeng yang diadakan hari ini merupakan latihan terakhir karena akan memasuki bulan suci Ramadhan.
“Inshaa Allah latihan terakhir sebelum Ramadhan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kemauan mendalami kearifan lokal seperti Gebeng ini”, harap Pembina Komunitas Gebeng Melayu Batu Bara ini.
Kegiatan tersebut juga tidak luput dari pantauan sejumlah wartawan dari berbagai media (Supriadi)