Kadisdik Batu Bara, Ilyas Sitorus : Semakin Panjang PJJ/BDR Bisa Berdampak Negatif Bagi Siswa.

Dibaca : 188

BINEWS II Sumut,Medan — Direktur Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen, Jumari mendorong agar tenaga pendidik dan Kependidikan (PTK) untuk semua jenjang agar segera mendapatkan suntikan Vaksin. Dengan telah mendapatkan Vaksinasi maka sekolah di dorong untuk melakukan tatap muka dengan tetap mematuhui protokol kesehatan. Ini prioritas negara dalam upaya akselerasi pembelajaran tatap muka.

Hal tersebut disampaikan Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus kepada Awak media sebagaimana yang disampaikan Dirjen Paud, Dikdasmen, Jumeri saat membuka Sosialisasi Kebijakan/Peraturan Bidang Paud, Dikdas dan Dikmen bertempat di Ball Room Arya Duta Hotel Jalan Kapten Maula Lubis No 8 Medan Senin, (08/03/2021)

 

Mantan Kepala Biro Humas Protokol Pemprovsu ini mengatakan banyak hal yang akan menjadi topik diskusikan dalam pertemuan yang berlangsung Senin 8 sd. Rabu 10 Maret 2021 ini sebagaimana yang disampaikan Pak Dirjen Paud, Dikdasmen Jumeri, sebut Ilyas.

Salah satunya mendorong pemda agar memprioritaskan pemberian  Vaksinasi kepada tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan untuk semua jenjang satuan pendidikan, kemudian mendiskusikan Bantuan Operasional Sekolah, Dana Alokasi Khusus Fisik dan non Fisik termasuk evaluasi pembelajaran jarak jauh/belajar tatap muka, Pemberian bantuan kuota internet, Pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, Ujian Sekolah, serta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam masa darurat Covid-19 terang Ilyas.

 

Ilyas juga mengatakan bahwa saat ini Kemendikbud sedang menyiapkan peta jalan pendidikan nasional, dan saat ini dalam diskusi ke berbagai pihak untuk mendapatkan masukan-masukan. Terkait Dan BOS  Dirjen juga menyampaikan bahwa BOS reguler tahun ini tetap dilakukan  transper langsung dari RKUN ke rekening sekolah tetapi terkait indeks kemahalan dalam kabupaten kota mendapat perhatian sehingga besaran dana BOS per siswa untuk semua jenjang mendapat penambahan yang pantastis  dikarenakan dana BOS persiswa besarannya berbeda walaupun dalam jenjang yang sama sebut Ilyas mengulang yang disampaikan Dirjen Paud Dikdasmen, Jumeri.

Sementara Direktur SD Sry Wahyuningsih dalam paparannya menyampaikan evaluasi pembelajaran jarak jauh, BOS dan DAK untuk Sekolah Dasar. Khusus penggunaan dana BOS, Direktur SD menyebutkan tetap fleksibel sesuai kebutuhan sekolah termasuk untuk melengkapi daftar periksa pembelajaran tatap muka dan untuk mendukung asesmen nasional. Terkait DAK 2021 Mban ning paparkan bahwa ketuntasan sarana prasarana pendidikan merupakan prioritas, pelaksanaan bersifat kontraktual dan pelibatan dinas PUPR. Dengan kontratual diharapkan Kepala Sekolah bisa lebih fokus pada proses pembelajaran tidak lagi memikirkan proses rehabilitasi maupun pembangunan prasarana.

 

Disamping itu juga Direktur menghimbau dan mengajak Pemda melalui Kadisdik memberikan pemahaman yang sama untuk percepatan pemberian Vaksinasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Karena peran pemda sangat menentukan keberhasilan salah satu proram prioritas negara terkait Vaksinasi ini sebut Direktur SD.

 

Ditempat yang sama awak media sempat mempertanyakan kepada Kadisdik Batu Batu Ilyas terkait  Batu Bara yang  melaksanakan pembelajaran tatap muka. Ilyas  menyebutkan bahwa Kabupaten Kami Batu Bara berbeda dengan Kabkota lainnya, kami ditepian pantai maka semakin lama anak anak kami belajar dengan pola PJJ/BDR, maka bisa berakibat kurang baik bagi anak anak kami di Batu Bara, anak-anak kami bukan hanya kehilangan pembelajarannya juga bisa kehilangan karakternya yang bukan tidak mungkin akan mengakibatkan jumlah anak putus sekolah dengan berbagai alasan akan bertambah terang Ilyas.

 

Masih menurut Kadis yang selalu akrab dengan awak media ini menjelaskan bahwa sebagian orang tua jika anaknya berada di rumah menyebutnya bukan sekolah, mereka belum faham benar apa PJJ/BDR oleh karenanya orangtua mengajak anak ikut bekerja membantu meringankan beban ekonomi keluarga karena kondisi PJJ tidak optimal yang juga bisa mengakibatkan persepsi orang tua berubah dalam peran sekolah dalam proses pembelajaran yang tidak optimal. Karenanya, ancaman putus sekolah semakin nyata di Kabupaten kami Batu Bara. Belum lagi Sekolah Swasta yang pembiayaannya banyak dari peserta didik juga akan semakin terganggu, sebut Ncekli Safaan akrab Kadisdik Batu Bara ini.

 

Memang Keselamatan dan Kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat tetap merupakan prioritas dan tetap menjadi perhatian pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembelajaran di masa pandemi ini, sambung Ilyas.

 

Ilyas juga mengatakan seringkali kami ( daerah ) kesulitan dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan. Makanya Kemendikbud RI melalui Ditjen Paud Dikdasmen merasa berkepentingan  mempertemukan stake holder pendidikan seperti hari ini, kita diundang untuk mendapatkan pemahaman yang sama, mendiskusikan banyak yang dipandu oleh para petinggi Kemendikbud mulai dari Dirjen, Sesditjen, Para Direktur dilingkungan Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen sekaligus memberikan pencerahan dan informasi dan mendiskusikan serta menerima masukan dari kabupaten kota terang Ilyas.

Turut hari dalam Sosialisasi tersebut selain Dirjen Paud, Dikdasmen Jumeri, PLT. Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Inspektur Jenderal Kemendikbud Chatarina Muliana,  Kepala Biro Hukum Kemendikbud, Direktur Sekolah Dasar Sry Wahyuni, Kadisdik Sumut Syaifuddin, Kepala LPMP Sumatera Utara Afrizal Sihotang, Kepala BP Paud dan Dikmas Maria Ulfa, Biro Hukum Kemendikbud, Kadisdik Kabupaten Kota dari empat Provinsi yaitu D.I Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan serta perwakilan Komite Sekolah, MKKS, K3S Kota Medan. (Supriadi)