News  

Derita Seorang TKS 10 Tahun Mengabdi Tidak Pernah Terima Honor

Dibaca : 229

BINEWS II Sumut, Kab Batu Bara – Sangat miris nasibnya, seorang Tenaga kerja sukarela (TKS) Kesehatan Kabupaten Batu Bara yang satu ini memang luar biasa tabahnya Soalnya selama 10 tahun mengabdi di salah satu Puskesmas di Kabupaten Batu Bara mengaku tidak pernah menerima honor sepeserpun.

 

“Jangankan seratus ribu bang, seribu rupiah pun saya tak pernah menerima upah dari kantor tempat saya bekerja,” kata salah seorang pegawai honor alias TKS yang minta jatidirinya dirahasiakan.

 

Dalam menyampaikan keluh kesahnya kepada wartawan, Kamis (04/02/2021), dirinya mengaku mulai bekerja di Puskesmas dari tahun 2011 hingga saat ini tahun 2021. Selama sepuluh tahun itu, dia mengeluarkan uang sendiri untuk biaya transportasi dan makan minum.

 

“Tolonglah saya Pak Bupati. Selama 10 tahun sebagai TKS tidak pernah merasakan honor. memang kami pernah dijanjikan, akan mendapatkan honor dari anggaran pemerintah propinsi Sumatera Utara, namun hingga saat ini janji hanya tinggal janji”, ungkapnya

 

Sebagai petugas medis, dirinya mengaku bekerja sesuai jam kantor sebagaimana layaknya pegawai negeri (ASN). Selama bekerja kadang masuk siang dan kadang masuk malam.

 

Jika ada pasien, tenaganya juga turut membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan.

 

“Kami kan ada tugas malamnya, tapi uang puding sedikit pun tidak pernah kami dapatkan,” ujarnya lirih.

 

Sebelum bertugas di Puskesmas, dia mengaku pernah sepuluh bulan menjadi tenaga honor di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batu Bara yang juga tak mendapatkan gaji, namun belakangan dia mendengar pihak rumah sakit sudah menganggarkan melalui anggaran RSUD Batu Bara.

 

“Jadi sekarang kawan-kawan disana sudah mendapat gaji dari pemerintah daerah melalui APBD Batu Bara”, kenangnya.

 

Dijelaskannya, sebenarnya jumlah pegawai TKS yang berada di bidang kesehatan di Batu Bara tidak begitu banyak, apalah salahnya dimasukkan dalam anggaran APBD untuk biaya transportasi saja, supaya ada biaya membeli minyak pulang pergi saat bekerja.

 

Terkadang dia mengaku cemburu terhadap perlakuan khusus pada guru honor, sebab baru beberapa bulan saja mengajar disekolah, meraka sudah bisa mendapatkan honor dari kepala sekolahnya.

 

Tak hanya itu, kebijakan pemerintah setempat terkadang ada juga lucunya. Informasi yang diperoleh dari sumber, baru saja kemarin ikut seleksi pegawai honor, padahal dia tamatan Ekonomi. bisanya pula dia jadi tenaga honor di pusat pelayanan kesehatan.

 

Terakhir, dia berharap kepada Bupati Batu Bara H Zahir agar dapat membuka hatinya kepada mereka yang bekerja siang dan malam agar bisa mendapatkan upah.

 

“Tolonglah Pak Bupati. Saya bekerja siang maupun malam namun tidak pernah menerima honor. Dimana salah saya?” ungkapnya mengeluh sedih (Supriadi)