BINews || Jabar – Karawang,– Pembebasan ganti rugi pembangunan Tol Japek II yang di alami oleh warga Citaman belum ada titik temu atas harga yang layak oleh pengembang. Harga ganti rugi yang di pakot oleh team appraisal jauh dibawah pasaran, sehingga membuat warga jadi keberatan atas nominal yang sudah ditentukan.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Warga yang terdampak merasa tidak dilibatkan dalam hal penetapan harga Ganti Kerugian Tanah, Bangunan, Lama tinggal, Kenyamanan bertetangga. harga yang di tawarkan sangat jauh dengan harga pasaran yang ada di Daerah kami, dan kami sepakat menolak dengan Ganti Kerugian yang ditawarkan karena tidak sesuai dan disetarakan dengan Daerah yang bukan pemukiman ( kebun dan Hutan ).
Belum adanya kesepakatan yang membuat warga puas atas respon dari pihak yang terkait sehingga akhirnya warga Desa Tamansari berorasi di jalan. Masyarakat meminta agar pemerintah ikut andil untuk membela rakyat atas ganti rugi tersebut. sikap pengembang yang sepertinya merugikan masyarakat Desa Tamansari Kec. Pangkalan-Karawang. Sabtu, 2 Januari 2021.
Dijelaskan oleh Didin M. Muchtar Ketua Paguyuban, harga tanah di desanya tersebut sudah berada di kisaran 1 juta sampai 3 juta rupiah, namun saat ini pihak pengembang hanya menghargai dikisaran 200 – 600 ribu rupiah.
“Kami hanya meminta pemerintah dapat berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan terkait harga Lahan yang tidak sesuai dengan nilai jual. agar kami masyarakat bisa mendapatkan keadilan dari pihak pengembang.”ungkap Didin kepada rekan awak media.
Didin menegaskan, “jika pemerintah tidak menfasilitasi apa yang mereka suarakan, pihaknya akan membuat aksi yang lebih besar lagi, bahkan di khawatirkan jika warga sampai menutup akses jalan utama.” tegasnya disaat aksi berlangsung.
“Berbagai upaya sudah Kami lakukan untuk mendapatkan ganti rugi yang layak, tetapi belum juga ada respon yang bagus atas apa yang Kami perjuangkan. baik kepada pihak terkait di Pemerintahan Daerah, Provinsi dan bahkan sampai ke Pemerintahan Pusat, Kami sudah bersurat. dan bahkan rekan awak media juga juga sudah membantu menyuarakan apa yang Kami perjuangkan.” terang Didin.
Warga tidak meminta ganti rugi banyak kepada pengembang “harga yang layak Kami minta.” pintanya.
Didin bersama warga akan memperjuangkan terus atas harga yang wajar dan layak dan bahkan akan mengancam akan melakukan orasi yang lebih besar lagi jika Pemkab Karawang tidak merespon atas keluhan warga.
“Aksi ini baru sebagian masyarakat yang turun ke jalan. jika tidak ada titik temu, Kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi baik memblokade jalan dan juga akan melakukan aksi kedepan Pemda Karawang.” tutupnya.
Awak media sudah berupaya menghubungi ketua team pengadaan belum bisa dapat di hubungi. (Riandi & Rekan)