BINews || Jabar – Karawang,- Pasien yang positif corona di Kab. Karawang selalu bertambah setiap harinya. Bahkan pasien yang positif corona yang akan di rawat sudah tidak bisa tertampung lagi di rumah sakit dan hotel yang di sewa oleh Pemkab Karawang pada awal bulan lalu.
Sehingga berdampak juga kepada pasien umum karena ruang rawat inap di rumah sakit di Karawang juga berkurang karena sebagian ada untuk penambahan ruangan digunakan untuk pasien positif corona.
Keluh kesah dari keluarga pasien yang hendak berobat ke rumah sakit juga berdampak untuk penanganan perawatan di rumah sakit di Kab. Karawang karena alasan rumah sakit penuh. Rabu, 23 Desember 2020.
Hal tersebut dialami oleh keluarga pasien yang di unggah oleh akun facebook @Abigail di medsos “Ada yang tau harus hubungi siapa kalo semua Rumah sakit penuh? Apa karna saya pakai BPJS? Kondisi Bapak saya darurat. Yang punya channel orang rumah sakit bisa saya minta bantuan? Kondisinya betul betul darurat. SUDAH DITOLAK RUMAH SAKIT SANA SINI DENGAN ALASAN PENUH”. dalam postingannya tersebut, berbagai macam komentar dari para netizen pun juga beragam.
Disaat awak media menemui keluarga pasien tersebut memang posisi si pasien memang masih berada di dalam mobil di rumah sakit Lira Medika. “saya sudah pergi ke beberapa rumah sakit tidak bisa langsung dirawat karena alasan penuh makanya suami saya masih di dalam mobil”,
“Sebelum ke sini saya dari rumah sakit Dewi Sri, RSUD Karawang, dan rumah sakit Bayu Karta. tetap saja tidak bisa di rawat alasan karena penuh ruang rawat inap dan ruang di IGD juga penuh”. ucap istri pasien.
“Saya sudah bingung mau di bawa kemana suami saya padahal dia sudah sakit parah.” herannya.
Awak media dan keluarga pasien mengecek kedalam ruangan IGD di RS Lira medika tersebut. memang kamar untuk ruang penangan pasien di IGD sudah terisi penuh semuanya.
Di tempat dan waktu berbeda awak media juga mengkonfirmasi hal tersebut ke RSUD Karawang untuk memastikan informasi tersebut. di saat mengkroschek ke ruang IGD, pasien yang ada di kamar IGD memang sudah penuh dan bahkan ada yang ditangani diatas ranjang di plataran ruangan IGD tersebut.
“jumlah pasien semenjak 2 bulan terakhir selalu menumpuk di IGD rumah sakit karena rujukan dari rumah sakit lain dan puskesmas,”
“Pasien yang akan dipindahkan ke ruang inap saja sudah tertahan sampai 30 orang pasien, dan bahkan ada pasien masih tertahan sejak tanggal 20 kemaren belum bisa dipindahkan karena ruang rawat inap penuh.” ungkap H. Ruhimin, Humas RSUD Karawang.
“Ruang rawat inap yang biasa dipakai pasien untuk penyakit umum sekarang jumlahnya berkurang karena dibagi untuk ruang rawat inap pasien yang positif Corona.” ucapnya.
Ketika awak media menanyakan kenapa pasien tidak bisa langsung di tangani dalam keadaan darurat? Ruhimin menjelaskan “Kami tidak bisa berbuat banyak karena situasi dan kondisi sekarang. dalam situasi pandemi saat ini, seharusnya sebelum pergi ke rumah sakit untuk tindakan selanjutnya seharusnya dapat rujukan dulu dari faskes pertama kepada rumah sakit yang akan dituju agar bisa mastikan ketersediaan tempat,”
“Kalau sudah ada kejadian seperti itu sangat disayangkan. memang yang namanya darurat harus bisa langsung di tangani, karena situasi saat ini sangat berbeda daripada sebelumnya. ruang rawat di IGD sudah penuh dan ranjang juga sudah tidak ada lagi yang bisa di pakai, bahkan pasien juga ada di koridor ruangan tertahan untuk rawat inap.” jelasnya.
(Riandi & Rekan)