BINews || Jabar – Karawang,- Pandemi Covid – 19 atau yang populer dengan nama Virus Corona beberapa waktu terakhir ini kembali gawat. Pasalnya, untuk beberapa daerah di Indonesia, kembali memasuki kategori zona merah, termasuk Kabupaten Karawang. Bahkan saking daruratnya, Bupati Karawang, dr Cellica Nurrachadiana menutup sementara akses keluar masuk wilayahnya. Kebijakan ini untuk menekan laju penularan Covid – 19 jelang tahun baru 2021.
Ironisnya lagi, klaster baru penyebaran virus mematikan ini sudah memasuki lingkungan lembaga pendidikan. Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Universitas Singaperbangsa (Unsika) Karawang. Setelah mendapatkan informasi, kalangan awak media berupaya mencari informasi, baik dengan melakukan investigasi langsung ke Kampus Unsika, mau pun ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Kabupaten Karawang, dr Fitra Hergyana.
Berdasarkan pantauan kalangan awak media dilokasi, pintu gerbang masuk Kampus Unsika sudah ditutup permanen, dan tidak ada kegiatan sama sekali. Setelah mendapati hal tersebut, media berusaha mengkonfirmasi kepada dr Fitra Hergyana selaku juru bicara gugus tugas. Rabu, 23 Desember 2020.
Dikatakannya, “Informasinya sudah kami terima, hanya saja saat ini gugus tugas masih melakukan tracking terlebih dahulu. Karena kami harus mengetahui, ada berapa orang yang sudah positif terpapar, dan sudah melakukan kontak dengan siapa saja serta kemana saja,” Terang Fitra.
Kemudian pada saat ditanya, awal mula penyebarannya berasal dari mana? Fitra menduga dari Bali, “Karena sebelumnya beberapa pejabat Unsika sempat melakukan kegiatan di Bali,” Ungkapnya
Sementara itu, pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan yang selama ini begitu aktif eksistensinya dimedia, pada saat dikonfirmasi, mengungkapkan keprihatinannya atas adanya klaster baru didunia pendidikan.
“Jika melihat upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang bersama gugus tugas, saya anggap sudah sangat optimal dalam antisipasi. Apa lagi Bupati sudah mengeluarkan kebijakan baru, dengan menutup akses keluar masuk Karawang. Ini jelas – jelas upaya maksimal Pemkab Karawang dalam melakukan pencegahan,” Tutur Andri.
“Namun amat sangat disayangkan, ketika lembaga yang merupakan bagian dari Pemerintah itu sendiri malah melakukan kegiatan ke luar kota. Contohnya seperti kegiatan Dinas Pendidikan (Disdik) Karawang yang dalam satu Bulan tiga kali melakukan kegiatan didaerah Lembang,” Sesalnya.
“Lalu belum lama ini juga Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Kepala Sub Bagian (Kasubag) Program seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama beberapa hari diluar kota. Tentu ini sangat disayangkan, ketika masyarakat dilarang hilir mudik ke luar kota. Eh malah dari unsur Pemerintah sendiri yang melakukan itu,” Tandas Andri.
“Dan ironisnya lagi, Unsika sebagai PTN, kalangan pejabatnya malah melakukan kegiatan di Bali. Begitu pulang dari Bali, seharusnya melakukan antisipasi dengan Swab Test terlebih dahulu, agar dapat diketahui kondisinya, bukan malah langsung melakukan kegiatan lagi dikampus atau ditempat lainnya. Ya alhasil lingkungan kampus menjadi klaster baru penyebaran Covid – 19,” Ujarnya.
“Tentu ini menjadi tugas tambahan gugus tugas untuk mentracking kontak para pejabat Unsika yang pulang dari Bali, sekaligus mentracking orang – orang yang sudah dipastikan positif. Bahayanya lagi kalau yang positif juga melakukan kegiatan lain diluar kampus, bisa – bisa lokasi tersebut juga jadi klaster tambahan,” Pungkasnya. ( Riandi & Rekan)