BINews || Jabar – Karawang, – Merasa keberatan terkait ganti rugi imbas proyek Tol Jakarta Cikampek (Japek) II Selatan, warga Paguyupan Citaman Bersatu mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Karawang yntuk audiensi.
Ketua Paguyuban Citaman Bersatu, Didin Muhidin mengatakan kedatangan warga ke kantor BPN Karawang Kamis (4/12/2020) untuk menyampaikan kegelisahan warga atas ganti rugi yang diajukan yang dianggap belum sesuai.
“Kita binggung untuk mengeluarkan uneg-uneg yang ada di lapangan ini, jadi kita sudah ke Kementerian PUPR dari PUPR sudah di diskusikan ke Dirjen Bina Marga, sampai saat ini feedback dari dirjen belum dapat, hanya menampung aspirasi saja, masih abu-abu.” kata Didin Muhidin.
Dengan kedatangannya ke BPN, Didin menjelaskan kepada awak media jika Kepala BPN Karawang merupakan Satgas proyek tersebut, sehingga diharapkan apa yang menjadi keresahan masyarakat ini, bisa segera mendapatkan jawabannya. saat dihubungi oleh awak media Jumat, 4 Desember 2020.
Didin bersama warga Paguyupan Citaman mengaku tak ada niatan untuk menghalangi proyek nasional itu.
Yang diinginkan warga yaitu duduk bersama mengenai jalan tengah yang harus diambil tanpa ada pihak yang dirugikan.
“Kami tidak menghalang-halangi proyek tersebut karena ini proyek nasional, tapi kita ingin menaikkan harga yang adil dan layak,” katanya.
Menurut Didin, tawaran atas proyek ganti rugi ini berkisar Rp 500.000 per meter, sedangkan permintaan warga yaitu berkisar Rp 2 juta per meter.
Padahal Desa Citaman merupakan kawasan padat penduduk.
Sehingga harga pasaran yang ada di dekat jalan raya harganya bisa mencapai Rp 1,5 juta per meter.
“Mungkin untuk penilaian ini saya rasa tidak bisa di-uangkan, karena kenyamanan kami tinggal di situ, jauh tidak terukur oleh nilai uang. Jadi kami tetap dari Paguyuban, tetap mohon kepada pihak pengadaan jalan untuk dinaikan nilai kerugian yang layak dan adil,” ujarnya.
Didin menyampaikan jika pihaknya akan menunggu jawaban atas keresahan masyarakat ini.
Bahkan jika tidak ada jawaban, dirinya pun akan datang kembali bersama masyarakat yang jumlahnya lebih banyak, untuk melakukan aksi demo.
“Kalo tidak ada jawaban ayoalah kita bareng-bareng ke BPN untuk bawa massa. Sedikit aksi gitu lah,” ucapnya. (Riandi & Rekan)