Tidak Ada Perhatian Pemkab Karawang, Akses Jalan Destinasi Wisata Kp. Cibanteng Jembatan Pelangi Cemerlang Rusak Parah

Dibaca : 402

BINews || Jabar, Karawang, – Kepala Desa Mulyajaya Kecamatan Kutawaluya, Endang Macan Kumbang kembali berkoar mengenai molornya  bantuan dari Pemkab Karawang terkait infrastruktur jalan poros Desa yang sudah rusak parah.

Jalan poros desa yang rusak parah tersebut di kerjakan pada tahun 2012 silam. usaha demi perbaikan sudah diupayakan oleh Kades agar lancar bisa dilewati mobil maupun motor untuk akses warga sekitar, maupun pengunjung wisatawan Kampung Cibanteng jembatan pelangi cemerlang. Sabtu 28 Nobember 2020.

Rian pengunjung yang datang dari Tanjungpura ke Kampung Cibanteng untuk melihat destinasi wisata jembatan pelangi cemerlang sangat miris melihat kondisi jalan akses masuk ke Desa Mulyasari tersebut.

“Jalannya rusak dan berdebu dari gerbang masuk ke tempat ini. padahal jalan sebelum gerbang bagus. padahal Desa Mulyajaya sudah membuat terobosan untuk mengharumkan nama Kabupaten Karawang, untuk memajukan Desanya dengan destinasi wisatanya.” ungkap Rian.

“Kalo tidak cepat ditanggapi oleh Pemkab Karawang, sangatlah miris. apalagi orang yang berkunjung kesini bukan dari warga Karawang saja. malu rasanya kalo jadi bahan omongan oleh tetangga Kabupaten lain. program Desa mandiri merupakan program yang yang sangat didukung oleh pemerintahan pusat. seharusnya Pemkab cepat tanggap menyelesaikan persoalan ini, jangan sampai berlarut.” Sarannya.

Endang Kades Mulyasari saat dihubungi oleh awak media menjelaskan. “Jalan yang dibangun dari ditahun 2012 sampai saat ini belum ada perbaikan, panjangnya sekitar 600 meter. jalan tersebut sudah rusak. yang tahu alokasi anggaran itu Dinas PUPR dan aspirasi Dewan. Kalau anggaran murni habis pasti ada anggaran tambahan. Kita memohon bagaimana caranya instansi terkait untuk tanggap dengan keluhan kami.” ujar Endang.

Endang menegaskan sebagai warga negara terpaksa berkoar karena sudah keseringan mengajukan tapi tidak ada realisasi.

“Ini saya belum menggeruduk. Baru berkoar saja, orang berkoar itu berarti sudah capek minta, ini yang dimintai tolong harusnya mikir,” ujarnya.

Kata Endang ia merasa harus berkoar karena menuntut hak pemerataan pembangunan dan hak ini wajar untuk disuarakan. “Masa yang dibangun daerah orang terus, daerah kami kapan. Kalau ada dewan bilang jangan berkoar karena berkoar karena tidak ada tanggapan. Dari 6 dewan dapil 2 satu juga ga ada yang peduli,” ujarnya.

Dalam penegasannya, Endang mengancam akan menggeruduk Dinas PUPR Karawang yang berada di bawah komando rezim Cellica dengan mengerahkan warga Desa Mulyajaya sebagai pihak yang dirugikan.

“Kalau tidak ada tanggapan Dinas PUPR saya akan kerahkan warga saya untuk geruduk Dinas PUPR. Saya terpaksa lakukan ini karena udah kelewat capek ngirim proposal terus tapi hasilnya nol besar,” tegasnya.

(Riandi & Rekan)