BINEWS || Laguboti, – Perikanan budidaya saat ini. Menjadi tumpuan penting dalam menopang pembangunan perikanan nasional seiring dengan Fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sumber pangan dan gizi yang aman di konsumsi bagi kesehatan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan dan gizi Masyarakat dan di harapkan akan terus meningkatkan nilai Indeks pembangunan manusia (IPM) di seluruh Indonesia.
Pada Senin (16/11/2020) bertempat di Panti Karya Hephata,desa Sintong Marnipi Kecamatan Laguboti kabupaten Toba Sumatera Utara,Kementerian Kelautan dan Perikanan,Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Memberikan bantuan berupa sarana dan Prasarana serta menjadikan percontohan produksi dan usaha Perikanan budidaya ikan nila dengan SISTEM BIOFLOK kepada kelompok penerima Panti Karya Hephata. Melalui penerapan beberapa teknologi yang adaptif,aplikatif,efektif dan efesien guna mewujudkan perikanan budidaya ikan nila dengan Sistem BIOFLOK adalah merupakan salah satu aternatif usaha yang menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berusaha di bidang budidaya ikan serta tinggi nya minat Masyarakat atau kelompok untuk berbudidaya ikan lele/nila SISTEM BIOFLOK,
Maka pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mengalokasikan sebanyak 14000 ribu bibit ikan nila beserta 10 unit Bioflok kepada Panti Karya Hephata HKBP Sintong Marnipi Kecamatan Laguboti.
Pada acara ibadah penaburan benih ikan nila program Pemeliharaan ikan nila dengan Sistem BIOFLOK di PK.Hephata HKBP sintong marnipi senin (16/11) di awali dengan acara ibadah dengan menyanyikan lagu pujian dari buku Ende no.565:1-2 dengan dilanjutkan doa Pembuka.
Dalam kesempatannya Sekertaris Jenderal HKBP ,Pdt.David F Sibuea,Mth,D.Min,menyampaikan pesan kepada tamu serta undangan yang hadir pada Kebaktian Manabur boni dari program pemeliharaan ikan nila dengan Sistem Bioflok,dengan membaca dan memahami ayat yang tertulis di perjanjian lama,Jeremia 29:75,dalam rangka Ibadah dan penaburan benih ikan nila dari program Kementerian kelautan dan Perikanan dengan menggunakan metode SISTEM BIOFLOK ucap Pendeta David F.Sibuea sebagai Sekjen HKBP dalam kata sambutannya.
Pada kesempatan lain media BiNews mewawancarai Pdt.Osten Matondang Pimpinan Panti Karya Hephata, beliau mengatakan bahwa penerapan dan pengembangan budidaya ikan nila dengan Sistem Bioflok adalah merupakan hasil Inovasi tanpa henti yang terus dilakukan oleh BJPB terhadap teknologi yang efektif termasuk dalam penggunaan air,di lanjutkan Osten bahwa terkait teknologi Sistem Bioflok ini akan terus di kembangkan dan diterapkan terhadap berbagai komoditas Masyarakat khusus nya di kabupaten Toba ini, sehingga dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat di Toba,dan budidaya ikan nila dengan Sistem Bioflok lebih cepat besar dan gemuk dan secara bisnis,budidaya ikan nila juga sangat menguntungkan serta harga nya cukup baik dan stabil di pasar ujar Pdt.Osten menerangkan kepada BINews.
Manager Pelaksana Budidaya ikan nila Sistem Bioflok dari CV.DATRIAS MANRU SEJATERA menerangkan kepada Media Berita Indonesia bahwa penerapan dengan Sistem Bioflok ini adalah yang pertama kali di berikan kepada kelompok penerima Panti Karya Hephata HKBP Sintong Marnipi dan di jadikan percontohan Budidaya ikan nila di kabupaten Toba,sebanyak 14 ribu bibit ikan nila yang kami berikan akan di taburkan ke kolam Bioflok dari 12 ribu yang diajukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian kelautan dan Perikanan ucap Manurumg pimpinan CV.DMS Menjelaskan kepada Media Berita Indonesia News.
( Waka Biro.Hjm )