BINews || Jabar – Karawang,- Pembangunan taman bundaran jalan Interchange Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang sebagai akses pintu masuk Kota Karawang dari pintu tol Karawang Barat oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) terlihat mangkrak. Padahal, tahap awal pembangunan di laksanakan pada Tahun Anggaran 2019, tetapi sudah memasuki bulan ke 10 di Tahun 2020, belum terlihat ada progres lanjutan proyek tersebut.
Bundaran tersebut merupakan akses masuk orang banyak dan ke depannya mungkin akan menjadi ikon bundaran di kota Karawang yang kita cintai ini. “kalo di bangun dan kelola dengan baik mungkin bundaran ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Karawang, seperti bundaran HI di Jakarta.” Ucap warga sekitar kepada awak media Rabu, 14 Oktober 2020.
“Saya melakukan aktivitas setiap hari disekitaran bundaran ini merasa senang mendengar ada pembangunan proyek bundaran, tapi semenjak mangkraknya pembangun membuat saya kecewa dan membuat menjadikan pemandangan jadi terganggu,”
“Lihat aja oleh abang semuanya dikelilingi oleh seng? Seumpama seng tersebut jatuh atau terbang karena angin kan bisa membahayakan pengguna jalan, apalagi sekarang sudah musim hujan disertai angin.” Ungkapnya.
Harapan warga sekitar semoga cepat selesai pembangunan. “Semoga proyeknya bisa dilanjutkan lagi dan bisa melihat keindahan yang sejak awal kami impikan.” Tutupnya.
Firman (39) pengendara sepeda motor ketika di minta pendapatnya perihal dugaan mangkraknya proyek pembangunan taman di jalur Interchange Karawang Barat itu mengatakan. “Sangat di sayangkan perencanaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang terkesan serampangan. Seharusnya kan tidak sampai terjadi mangkrak, kalau perencanaannya benar – benar matang.”,
“Di mana dalam aspek perencanaan pastinya sudah termasuk berhitung kebutuhan anggaran, kalau memang pada Tahun Anggaran 2019 anggarannya tidak mencukupi untuk sampai selesainya pembangunan, seharusnya tidak perlu di realisasikan pada Tahun 2019. Tunggu saja sampai dengan ketersediaan anggaran yang cukup.”, Tandasnya.
“Kalau sampai terjadi mangkrak seperti sekarang ini kan selain hanya memboroskan anggaran, jalur pintu masuk kota Karawang juga jadi terlihat kumuh. Pekerjaan yang belum selesai dengan di tutupi oleh seng proyek malah merusak pemandangan.”, Terang Firman.
Firman juga menyayangkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, yakni DPRKP sebagai leading sektor pertamanan. “Semestinya Bidang Taman DPRKP Karawang pada pada saat perencanaan sudah berhitung estimasi kebutuhan anggaran. Sehingga tidak terjadi kesan mangkrak seperti sekarang.”, Tutupnya singkat. (Riyandi & Rekan)